Home Berita Ekonomi Prabowo-Gibran Mengutamakan Produktivitas Pertanian

Ekonomi Prabowo-Gibran Mengutamakan Produktivitas Pertanian

JAKARTA — Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah merancang program kerja yang akan dilakukan jika terpilih dalam pemilihan presiden tahun 2024. Berbagai program tersebut bertujuan untuk mencapai visi yang diusung yaitu Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas.

Salah satu program yang dijanjikan oleh Prabowo-Gibran adalah peningkatan gaji aparatur sipil negara (ASN), terutama bagi guru, dosen, tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan pejabat negara. Kesejahteraan mereka dinilai memiliki dampak pada kualitas layanan publik.

“Pelayanan publik yang baik akan terwujud jika aparatur sipil negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), dan pejabat negara berada dalam kondisi sejahtera. Oleh karena itu, pendapatan mereka perlu ditingkatkan secara layak,” tulis Prabowo-Gibran dalam Visi Misi Bersama Indonesia Maju 2024.

Selain peningkatan gaji ASN dan pendirian Badan Penerimaan Negara, Prabowo-Gibran juga mengungkapkan program-program terkait ekonomi lainnya, antara lain:

1. Meningkatkan produktivitas lahan pertanian:
Untuk mencapai swasembada pangan, Prabowo-Gibran berpendapat bahwa perlu dilakukan peningkatan produktivitas lahan pertanian melalui berbagai program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan. Program-program ini akan dilaksanakan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan nasional dengan cara yang lebih efektif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk komoditas padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan sukun. Mereka menargetkan luas panen tanaman pangan minimal tambahan empat juta hektar tercapai pada tahun 2029.

2. Melanjutkan dan menambahkan program kartu kesejahteraan sosial dan kartu usaha:
Program ini dinilai efektif dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. Menurut Prabowo-Gibran, masih adanya kemiskinan absolut menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi belum optimal dan masih tidak merata. Program-program seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), KIS Lansia, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, MEKAR, dan Program Keluarga Harapan akan dilanjutkan dan Kartu Anak Sehat akan ditambahkan. Selain itu, program kredit usaha mikro juga akan diperluas.

3. Melanjutkan pembangunan infrastruktur desa, Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan menyediakan rumah murah:
Prabowo-Gibran berpendapat bahwa program-program terkait pembangunan desa yang telah dilaksanakan harus dilanjutkan dan ditingkatkan, termasuk pembangunan rumah murah, penyaluran dana desa secara langsung, dan dana kelurahan. Mereka menargetkan pembangunan atau renovasi 40 rumah per desa/kelurahan setiap tahunnya dengan total nasional mencapai tiga juta rumah mulai pada tahun kedua.

4. Mendirikan Badan Penerimaan Negara:
Prabowo-Gibran berencana untuk mendirikan Badan Penerimaan Negara. Pendirian badan ini ditargetkan dapat meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 23 persen.

Sumber: Republika

Exit mobile version