Home Berita Pemerintah Siap Berikan Insentif untuk Mendorong Transaksi Bursa CPO Meskipun Jumlahnya Masih...

Pemerintah Siap Berikan Insentif untuk Mendorong Transaksi Bursa CPO Meskipun Jumlahnya Masih Kecil

Peluncuran Bursa CPO (Crude Palm Oil/minyak kelapa sawit) di Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Pemerintah telah meluncurkan Bursa berjangka CPO (Crude Palm Oil) pada bulan Oktober lalu. Namun, saat transaksi pertama pada tanggal 20 Oktober lalu, nilai transaksinya sangat kecil.

Untuk mendorong partisipasi agar transaksi di bursa tersebut semakin banyak, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Periode 2022-2023, Didid Noordiatmoko, mengatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan insentif. Ia menyebutkan bahwa ada beberapa alternatif insentif yang sedang dibicarakan dengan Kementerian Keuangan.

“Seperti insentif bea keluar melalui penurunan bea keluar atau kemungkinan insentif terhadap PPH Badan, dapat diberikan kemudahan. Intinya berbagai insentif ekonomi,” ujar Didid dalam Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2023 and 2024 Price Outlook di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Hari Kamis (2/11/2023).

Meskipun begitu, Didid mengatakan bahwa insentif tersebut tidak akan menurunkan penerimaan negara. Selain dalam bentuk setoran negara, insentif tersebut juga dapat diberikan dalam bentuk pengurangan kewajiban pemenuhan pasokan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO).

Didid juga mengatakan bahwa insentif lain terkait ekspor sawit juga akan dipertimbangkan. Namun, berbagai insentif tersebut masih dalam tahap kajian.

“Sudah sampai mana (insentif)? Belum terlalu jauh, karena ini masih berupa kajian,” ujar dia.

Sambil menunggu proses kajian selesai, pemerintah berencana terus memaksimalkan pelaksanaan bursa CPO. Tujuannya adalah menciptakan rasa kredibilitas pada bursa CPO nasional.

Sumber: Republika (https://ekonomi.republika.co.id/berita/s3i93q457/transaksi-bursa-cpo-masih-kecil-pemerintah-akan-siapkan-insentif)

Exit mobile version