JAKARTA — Pengangkatan Amran sebagai Menteri Pertanian dalam satu tahun terakhir pemerintahan Jokowi seharusnya menjadi kesempatan bagi Amran untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi.
Pengamat Pertanian, Khudori, berpendapat bahwa sinergi dan kolaborasi menjadi penting dalam satu tahun terakhir pemerintahan Jokowi untuk menjaga stabilitas pangan dan produksi. Langkah perbaikan ekosistem multisektor perlu dilanjutkan.
“Oleh karena itu, di sisa waktu sampai 19 Oktober 2024, kunci penting yang harus diperankan oleh Amran adalah bersinergi dan berkolaborasi. Koordinasi menjadi kata kunci untuk mencapainya. Apa yang dilakukan Plt Mentan, Pak Arief Prasetyo Adi, selama beberapa hari ini seharusnya diteruskan. Pak Arief mencoba membangun ekosistem yang memungkinkan pembangunan pertanian dapat diorkestrasikan melalui kolaborasi,” kata Khudori pada Rabu (25/10/2023).
Khudori menjelaskan bahwa target produksi sebesar 35 juta ton pada tahun 2024 harus dicapai dengan berbagai strategi yang telah ditetapkan.
Pertama, peningkatan produktivitas dari 5,2 ton/ha menjadi 5,5-5,7 ton/ha, memastikan asuransi pertanian, pemanfaatan dengan lebih detail alat dan mesin pertanian yang sudah ada, rincian tentang 26 ribu outlet pupuk (subsidi dan komersial), memastikan pelaksanaan oleh daerah, penghargaan kepada daerah (provinsi/kabupaten/kota) yang berhasil mencapai target, penetapan penanggung jawab wilayah, dan optimalisasi peran penyuluh.
“Masalah beras perlu menjadi perhatian serius. Produksi menurun karena luas panen yang menurun. Di sisi lain, konsumsi terus meningkat. Akibatnya, surplus produksi juga terus menurun setiap tahunnya,” kata Khudori.
Pada tahun 2018, surplus beras mencapai 4,37 juta ton, kemudian turun menjadi 2,38 juta ton pada 2019, dan 2,13 juta ton pada tahun 2020. Pada 2021 dan 2022, surplus beras hanya tinggal 1,3 juta ton. Iklim yang tidak terduga, degradasi kualitas lahan dan air, serta petani yang semakin tua membuat produksi menghadapi masalah serius.
“Selain itu, Amran sebaiknya tidak berambisi untuk membuat terobosan-terobosan baru yang sulit dicapai. Lebih baik jika beliau memanfaatkan sisa waktu setahun ini untuk membangun fondasi yang baik bagi pemerintahan yang akan datang,” kata Khudori.
Sumber: Republika