Home Berita Mencegah Perubahan Iklim untuk Mendorong Produksi Pangan yang Berkelanjutan

Mencegah Perubahan Iklim untuk Mendorong Produksi Pangan yang Berkelanjutan

JAKARTA — Produksi berbagai komoditas pangan harus dilakukan secara berkelanjutan agar memiliki dampak positif pada ekonomi, sosial, dan lingkungan, termasuk dalam upaya pencegahan perubahan iklim.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong menjelaskan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk menerapkan ekonomi rendah karbon pada sektor pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan (Agriculture, Forest, and Other Land Use/AFOLU) sebagai bagian dari aksi iklim.

Menurut Alue, implementasi komitmen tersebut tidak mudah karena Indonesia adalah produsen sejumlah komoditas pangan penting yang dibutuhkan secara global, seperti kopi, kakao, minyak sawit, dan beras.

Alue juga mengingatkan bahwa produksi pangan yang tidak berkelanjutan dapat berdampak buruk pada lingkungan, seperti degradasi lahan, hilangnya cadangan karbon, dan keanekaragaman hayati.

Alue juga menjelaskan bahwa saat ini konsumen global semakin menuntut produk yang ramah lingkungan. Namun, tidak semua petani dapat memanfaatkan peluang ini karena kurangnya akses pasar dan keterbatasan kualitas.

Untuk mendukung produksi pangan berkelanjutan, pemerintah Indonesia sedang melaksanakan proyek FOLUR (Food Systems, Land Use, and Restoration) dengan dukungan dari Global Environment Facility (GEF). Proyek ini bertujuan untuk mendukung transformasi pengelolaan sistem pangan dan lanskap untuk berbagai manfaat lingkungan.

Proyek FOLUR akan fokus pada komoditas pangan seperti kakao, kelapa sawit, kopi, dan beras. Selain itu, proyek ini juga mencakup aspek-aspek seperti pertanian berkelanjutan, pemulihan lahan dan hutan, peran penting sektor swasta, inklusi gender, penguatan petani kecil, dan rantai nilai berkelanjutan.

Selain itu, dilakukan juga diskusi multipihak dengan empat tematik yaitu perdagangan dan pengembangan pasar, dukungan petani kecil, ketertelusuran dan transparansi, serta penelitian, pengembangan, dan inovasi.

Diskusi tersebut dilakukan untuk berbagi ide, bertukar praktik terbaik, dan mendiskusikan aksi dengan berkolaborasi untuk mendukung produksi komoditas pangan berkelanjutan.

Turut menjadi pembicara pada diskusi itu adalah Direktur Pengolahan dan Pemasaran Kementerian Pertanian Prayudi Syamsuri, Sekjen Council of Palm Oil Producing Countries, Rizal Affandi Lukman, dan Head of Sustainability Olam Food Ingredients Imam Suharto.

Exit mobile version