Home Berita PTBA dan PLN Kolaborasi di COP 28 untuk Memanfaatkan Limbah Batu Bara...

PTBA dan PLN Kolaborasi di COP 28 untuk Memanfaatkan Limbah Batu Bara demi Keberlanjutan Lingkungan

DUBAI — Sebagai bukti komitmen Indonesia dalam mencapai target Emisi Net Zero (NZE), PT PLN (Persero) melalui anak perusahaan PLN Nusantara Power (PLN NP) berkolaborasi dengan PT Bukit Asam (Tbk) dalam memanfaatkan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau sisa abu pembakaran batu bara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai penetrasi air asam di bekas tambang.

Kerja sama ini dilakukan dalam forum Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau COP 28 yang diadakan di Dubai, Kamis (30/11/2023). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir yang menyaksikan langsung kolaborasi BUMN ini menyatakan perlunya kolaborasi yang solid antara semua pihak dalam menjalankan transisi energi.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkomitmen kuat untuk bekerja sama, dan memberikan kontribusi bagi Indonesia yang lebih ramah lingkungan,” tegas Erick.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, FABA yang selama ini merupakan bahan sisa justru disulap oleh PLN menjadi salah satu sumber bahan baku alternatif. Hal ini juga sejalan dengan nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) yang menjadi komitmen global dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekaligus menjaga lingkungan.

“Sebagai BUMN kami menyadari betul betapa pentingnya setiap pelaku usaha, terutama industri mempunyai visi yang sama dalam menjaga lingkungan yang berkelanjutan. Sinergi akan terus kami tingkatkan untuk bisa mendukung upaya pemerintah dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik untuk generasi selanjutnya,” kata Darmawan.

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menjelaskan kerja sama antara PLN NP dengan PTBA nantinya akan memanfaatkan FABA dari PLTU sebagai material backfilling yang mampu menetrasi air asam bekas tambang milik PTBA.

“FABA hasil pembakaran batu bara memiliki sifat basa. Sehingga kerja sama ini merupakan solusi yang tepat sebagai upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup,” kata Ruly.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail menjelaskan bahwa pihaknya senantiasa menerapkan praktik pertambangan yang baik melalui berbagai inisiatif dan program. Sinergi dengan PLN ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target Emisi Net Zero pada 2060 atau sebelumnya yang ditetapkan pemerintah.

“Sinergi ini sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Kami berharap kolaborasi PTBA dan PLN dapat membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Arsal.

Direktur Operasi dan Produksi PTBA Suhedi menjelaskan, kerja sama ini merupakan kolaborasi yang saling menguntungkan di mana FABA dimanfaatkan sebagai material NAF atau Non Acid Forming penetrasi air asam pada bekas tambang. Potensi penyerapan FABA dari PLTU Bukit Asam 4×65 MW selama periode pemanfaatan tiga tahun mencapai 400 ribu ton.

“Pemanfaatan FABA akan mengurangi pemakaian sumber daya alam, sehingga mendukung konsep pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan kelestarian lingkungan,” tegasnya.

Sumber: Republika

Exit mobile version