Home Berita Smelter di Morowali Terbakar Kembali

Smelter di Morowali Terbakar Kembali

Situasi terkini bagian pabrik PT ITSS di mana tungku smelter No. 41 terbakar pada hari Minggu (24/12/2023) pukul 06.15 WITA berhasil dipadamkan oleh Tim Pemadam Kebakaran PT IMIP.

JAKARTA — Smelter di Morowali kembali terbakar. Kini milik PT Gunbuster Nickel Industri (GNI). Pabrik pemurnian tersebut terbakar pada pukul 17.26 WITA, Kamis (28/12/2023). Saat ini, kondisi kebakaran sudah mereda dan tidak ada korban jiwa.

Dandim 1311/Morowali, Letkol Inf Al Zaki menjelaskan kebakaran dipicu dari percikan las di salah satu area pabrik. Saat ini kobaran api sudah padam dan tidak ada korban jiwa.

“Kobaran ini berawal dari percikan las di salah satu area sekitar pabrik. Kobaran yang terlihat di video sudah padam. Dan Alhamdulillah tidak ada korban, serta tidak ada aktifitas yang terganggu,” ujar Alzaki, Kamis (28/12/2023).

Belum mereda kasus kebakaran yang terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Ahad (24/12/2023), muncul lagi kebakaran di GNI sore ini.

Padahal, kebakaran di ITSS data hingga 27 Desember Pukul 13.11 WITA. Dari total 59 orang korban, ada 19 orang meninggal dunia terdiri dari 11 TKI dan 8 TKA. 10 orang TKI sedang rawat jalan, 14 orang TKI Rawat di RSUD Morowali, 6 orang rawat di Klinik IMIP terdiri dari 3 TKA dan 3 TKI, 8 orang rujuk keluar terdiri dari 3 TKI ke Palopo dan 5 TKA ke Cina, dan perawatan sendiri 2 orang TKI.

Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan saat ini pemerintah fokus pada pemulihan para korban dari kejadian kebakaran smleter di Morowali. Seto menegaskan meminta perusahaan untuk bisa memberikan perawatan terbaik bagi para korban.

“Pastikan hak-hak korban meninggal diberikan dengan sepenuhnya, termasuk pemberian beasiswa kepada anak-anak yang ditinggalkan hingga kuliah. Sementara itu, untuk korban yang sedang dirawat, kami telah menyampaikan kepada perusahaan agar santunan atau kompensasinya sesuai dengan kebutuhan,” ujar Seto, Kamis (28/12/2023).

Seto juga mengatakan saat ini pemerintah bersama dengan pihak Kepolisian dan Dinas Tenaga Kerja melakukan investigasi terhadap kejadian ini, dengan memeriksa lokasi dan bukti-bukti yang ada.

“Kami tidak berspekulasi dan akan menunggu hasilnya. Penting untuk memastikan bahwa SOP K3 dapat dilaksanakan dengan baik demi keamanan dan pencegahan kecelakaan di masa depan,” kata Seto.

Sumber: Republika

Exit mobile version