Home Berita Aceh Juga Berpeluang Menjadi Destinasi Wisata Unggulan Bagi Pengunjung Timur Tengah

Aceh Juga Berpeluang Menjadi Destinasi Wisata Unggulan Bagi Pengunjung Timur Tengah

JAKARTA — Sejauh ini, Bali telah menjadi primadona pariwisata Indonesia. Tak hanya wisatawan domestik, wisatawan asing juga menjadikan Pulau Dewata sebagai tujuan utama. Banyak turis asing bahkan mengenal Indonesia melalui Bali.

Namun, pernyataan Anggota DPD RI Perwakilan Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa tentang penutup kepala dianggap mengkhawatirkan, terutama bagi wisatawan Muslim. Hal ini kemungkinan besar dapat mengalihkan wisatawan Timur Tengah dari Bali ke daerah lain di Indonesia.

Beberapa daerah di Indonesia sedang dikembangkan menjadi destinasi wisata halal, salah satunya Aceh. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyatakan bahwa provinsi mereka memiliki potensi besar untuk dijadikan tujuan wisata halal.

Lokasi yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan sepanjang 2022 adalah di provinsi paling barat Indonesia, termasuk Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, dan Aceh Utara.

Disbudpar Aceh terus mengembangkan pariwisata halal melalui berbagai program, termasuk Expo Produk Usaha Halal Aceh dan kegiatan lainnya.

Sistem pemerintahan dan masyarakat Aceh yang menerapkan syariat Islam dianggap dapat menjadi pendukung dalam pengembangan wisata halal. Selain itu, fokus pengembangan pariwisata halal adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 3.108 wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Provinsi Aceh pada Agustus 2023, dengan dominasi wisatawan dari Malaysia.

Disebutkan bahwa pada bulan tersebut, sebanyak 2.592 orang turis asal Malaysia berkunjung ke Aceh. Selain itu, terdapat juga wisatawan dari Singapura, Prancis, Belanda, Jerman, dan beberapa negara lainnya.

BPS juga mencatat bahwa sejak Januari hingga Agustus 2023, kunjungan wisatawan mancanegara ke Aceh didominasi oleh warga negara Malaysia. Pada bulan Agustus, tercatat 15.845 orang penumpang penerbangan internasional di Aceh, yang mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan untuk penerbangan domestik, terdapat 50.507 orang penumpang. Angka ini juga mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

Sumber: Republika

Exit mobile version