Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan bahwa selama tahun 2023, 89 penyalur bahan bakar minyak (BBM) Satu harga telah berhasil dibangun, mencapai 100 persen dari target yang ditetapkan. Dengan demikian, total penyalur BBM satu harga yang telah dibangun menjadi sebanyak 512 penyalur.
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) BPH Migas juga tercatat meningkat, mencapai Rp1.393,84 miliar atau 161,25 persen dari target awal sebesar Rp864,42 miliar. PNBP tersebut bersumber dari iuran badan usaha sepanjang tahun 2023.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menyatakan bahwa BPH Migas terus mendorong pembangunan penyalur BBM satu harga untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2023, 89 penyalur berhasil dibangun sesuai roadmap yang menargetkan 583 penyalur BBM satu harga hingga tahun 2024.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang membaik pasca pandemi COVID-19 juga mendorong peningkatan konsumsi jenis BBM tertentu (JBT) maupun jenis BBM khusus penugasan (JBKP). Hingga Desember 2023, BPH Migas telah berhasil menyalurkan berbagai jenis BBM sesuai kuota yang ditetapkan.
Di samping itu, BPH Migas juga fokus pada pengembangan sektor gas bumi dengan memberikan kepastian kepada pelaku usaha untuk berinvestasi. Realisasi pembangunan infrastruktur gas bumi melalui pipa juga telah melebihi target yang ditetapkan.
Secara keseluruhan, kinerja BPH Migas pada tahun 2023 dinilai berhasil dengan pencapaian realisasi anggaran sebesar 99,51 persen dari target yang telah ditetapkan. BPH Migas juga terus melakukan pengawasan dan verifikasi terhadap penyaluran BBM untuk memastikan kepatuhan dalam menjalankan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan.
