Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (dari kiri) sedang berbincang-bincang saat memeriksa ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Kompleks pergudangan modern Perum BULOG, Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (30/12/2023). Saat ini, stok beras yang dikuasai oleh BULOG adalah sebanyak 1,15 juta ton dan jumlah tersebut akan ditambah dengan stok beras impor yang sedang dalam perjalanan, sehingga ketersediaannya sangat aman untuk kebutuhan penyaluran di tahun 2024.
JAKARTA — Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartiko Wirjoatmodjo (Tiko) mengatakan bahwa restrukturisasi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD, Holding BUMN Pangan, diharapkan selesai dalam waktu sembilan bulan.
“Enggak ada pilihan, saya tidak mau ini tidak beres (selesai) di sembilan bulan ini. Saya tidak mau meninggalkan masalah ini kepada periode berikutnya,” ujar Tiko saat menghadiri perayaan 2 Tahun ID FOOD di Jakarta, Senin (8/1/2024).
Tiko menyesalkan bahwa restrukturisasi ID FOOD baru dilakukan pada tahun 2023, saat periode Menteri BUMN Erick Thohir hampir selesai. Oleh karena itu, Tiko mendorong percepatan restrukturisasi.
“Saya perasaan menyelesaikan Garuda, Jiwasraya dari 2019, mengapa baru 2023 (ID FOOD), akan mulai baru di 2024. Saya juga bingung mengapa baru sekarang mengatasi masalah keuangan, jadi harus kita selesaikan pada tahun 2024 sebelum pergantian pemerintahan,” kata Tiko.
Tiko menyatakan bahwa hal utama yang perlu diperbaiki dari ID FOOD adalah perbaikan keuangan, yang akan memberikan kontribusi bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Lebih lanjut, hal fundamental lainnya adalah transformasi model bisnis agar lebih fokus pada masing-masing bidang. ID FOOD bergerak dalam tiga bidang usaha, yaitu agroindustri, farmasi, dan alat kesehatan.
“Fokus juga harus kita perjelas, mana yang di lahan pertanian, mana yang di luar lahan pertanian, mana yang di luar logistik, mana yang di luar perdagangan, mana yang dilakukan dalam tugas, mana yang komersial,” kata Tiko.
sumber : ANTARA
Sumber: Republika