SKK Migas mencatat bahwa sejak intensitas hujan yang tinggi pada awal tahun ini, potensi produksi minyak dan gas bumi hilang hingga 7.000 barel. Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahyu Wibowo, menjelaskan bahwa selain penurunan produksi secara alami, tantangan cuaca juga menjadi pengaruh terhadap produksi migas nasional. Banjir awal tahun ini menyebabkan kehilangan potensial produksi hingga 7.000 barel karena 7 rig terhalang dan tidak dapat melakukan pengeboran.
Wahyu mengatakan bahwa pada pertengahan tahun, optimalisasi pengeboran dan penambahan rig harus dilakukan secara masif untuk mengejar target produksi. SKK Migas menargetkan produksi minyak mencapai 596 ribu barel dan lifting gas bisa mencapai 5.544 MMSCFD pada tahun 2024.
Sumber: Republika (link: https://ekonomi.republika.co.id/berita/s75sce457/awal-tahun-potensial-loss-produksi-minyak-7000-barel-garagara-banjir)
