Home Berita Bank Kalsel Mempertimbangkan Perubahan Status Menjadi Bank Devisa

Bank Kalsel Mempertimbangkan Perubahan Status Menjadi Bank Devisa

Bank Kalsel sedang meninjau kemungkinan untuk menjadi Bank Devisa seiring dengan tren pertumbuhan ekonomi yang positif di Kalimantan Selatan. Pertumbuhan ekonomi ini dipengaruhi oleh lapangan usaha strategis di sektor jasa, pariwisata, mineral dan pertambangan, transportasi, pergudangan, dan industri pengolahan.

Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, menyatakan bahwa dengan status Bank Devisa, perusahaan akan memperluas bisnisnya ke transaksi mata uang asing dan layanan jasa pengiriman uang (Remitansi). Perubahan status ini bertujuan untuk melayani nasabah korporasi dari Kalimantan Selatan yang sudah beroperasi di pasar ekspor global dan juga untuk mendukung nasabah UMKM.

Menurut Fachrudin, dengan perkembangan teknologi keuangan antarnegara dan dorongan pemerintah untuk meningkatkan volume ekspor UMKM, status Bank Kalsel sebagai Bank Devisa sudah tidak bisa terelakkan.

Selain itu, Bank Kalsel juga sedang mempersiapkan layanan aplikasi digital “Ready Cash” untuk menyasar pangsa pasar lintas generasi mulai dari Gen Z hingga pensiunan.

Dalam usia hampir mencapai 60 tahun pada tahun 2024, Bank Kalsel terus berupaya untuk memanjakan nasabah dengan kemudahan konektivitas layanan perbankan melalui gawai. Transaksi keuangan di Bank Kalsel akan bisa dilakukan tanpa perlu ke kantor bahkan sambil berbaring di rumah.

Sumber: Republika

Exit mobile version