Yandex telah memperkenalkan layanan signifikan yang dapat memantau penyebaran abu vulkanik dan melakukan mitigasi terhadap dampaknya. Langkah ini merupakan respons yang signifikan terhadap permasalahan bencana alam global.
Abu vulkanik membawa partikel berbahaya yang dapat merusak lingkungan dan menyebabkan gangguan yang luas. Misalnya, letusan Gunung Merapi di Indonesia, Fagradalsfjall di Islandia, dan Shiveluch di Rusia telah menimbulkan emisi abu dalam jumlah besar, mengganggu kehidupan sehari-hari dan membahayakan keselamatan publik serta infrastruktur.
Yandex telah menyoroti pentingnya mekanisme pemantauan dan respon efektif untuk meminimalisir dampak pasca letusan gunung berapi. Kolaborasi antara Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) memadukan keahlian dalam machine learning, analisis data, dan meteorologi.
Dengan menggunakan model matematika canggih, neural networks, dan peta interaktif, Yandex dapat memantau pergerakan abu vulkanik secara real-time. Pendekatan ini memberdayakan pihak berwenang dan masyarakat untuk menerapkan model mitigasi penyebaran abu vulkanik.
Layanan peta interaktif baru ini tidak hanya melacak pergerakan abu vulkanik secara real-time, tetapi juga memberikan prakiraan cuaca 24 jam, memfasilitasi langkah-langkah proaktif untuk mengurangi dampak abu vulkanik.
Yandex menggunakan teknologi cloud dan layanan machine learning untuk mengatasi tantangan sosial, termasuk pemantauan fenomena alam. Mereka berkomitmen untuk terus memperluas layanan ini ke wilayah lain di dunia guna menghadapi tantangan global yang ditimbulkan oleh penyebaran abu vulkanik. Semua ini dilakukan demi kebaikan masyarakat dan lingkungan.