Formula E sukses memulai debutnya pada tahun 2024 dalam festival motorsport Tokyo E-Prix. Maximilian Günther, pembalap Jerman dari tim Maserati MSG Racing, meraih kemenangan dalam balapan sepanjang 2.585 kilometer di sekitar “Tokyo Big Sight”, lokasi pameran terbesar di Jepang.
Ini merupakan kemenangan kelima bagi Maximilian Günther dalam seri fully electric. Sementara itu, pembalap Britania Raya, Oliver Rowland, finish di posisi kedua untuk tim Nissan Formula E, diikuti oleh rekan setimnya, Jake Dennis (Andretti Formula E), di posisi ketiga.
Pascal Wehrlein dari tim TAG Heuer Porsche Formula E memimpin klasemen secara keseluruhan sepanjang lima dari 16 seri balapan.
Meskipun hujan deras dan angin kencang mengguyur Tokyo sebelum balapan dimulai, semua 22 pembalap tampil kompetitif. Tokyo, sebagai kota metropolitan yang dinamis, telah menjadi sumber inspirasi bagi beragam kreativitas dalam ajang Formula E. Nissan menampilkan livery spesial dalam balapan kandang pertamanya, dengan markas perusahaan berlokasi kurang dari satu jam dari lintasan balapan di Tokyo.
Seluruh mobil dipercantik dengan desain bunga sakura ikonik yang akan segera mekar, dengan motif bunga sakura yang menghiasi mobil dan slogan “We Love Tokyo” di sayap depan mobil. Porsche juga mempersembahkan desain baru yang menarik bagi para penggemarnya, dengan livery neon pink pada mobil Porsche 99X Electric sebagai penghargaan visual kepada Tokyo.
Liberty Walk, perusahaan Jepang, mengembangkan kit rangka khusus untuk mobil Gen3 dalam ajang Formula E. Sedangkan Jaguar TCS Racing merayakan pencapaian start ke-100 di Tokyo setelah berpartisipasi di Formula E sejak Musim 3.
Artikel ini disarikan untuk Anda dari KabarOto.com.