Posisi duduk yang menghadap ke belakang merupakan paling aman untuk bayi dan balita karena dinilai lebih melindungi anak saat terjadi kecelakaan. Dikutip dari CDC, NHTSA, dan AAP merekomendasikan agar anak tetap duduk di kursi hingga minimal usia dua tahun, namun hanya jika mereka telah mencapai persyaratan berat atau tinggi badan maksimum.
Bayi dan balita belum memiliki tulang yang matang. Jaringan ikat mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami cedera. Kursi yang menghadap ke belakang memberikan perlindungan saat terjadi kecelakaan serius, terutama pada leher, kepala, dan sumsum tulang belakang.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kursi pengaman anak yang menghadap ke belakang memberikan pengurangan dampak sebesar 14% dalam risiko cedera parah dibandingkan kursi yang menghadap ke depan. Kursi yang menghadap ke belakang juga menunjukkan lebih sedikit kemungkinan terjadinya cedera yang fatal.
Penting juga untuk memahami alasan keselamatan untuk menempatkan posisi duduk anak di baby car seat yang menghadap ke belakang selama mungkin. Lalu apa manfaat duduk posisi menghadap belakang bagi anak dan kapan waktu yang tepat untuk menghadap depan?
Baiknya anak harus tetap duduk menghadap belakang, karena ini merupakan pilihan yang paling aman. Biasanya hal ini juga didasari oleh pencapaian batas berat badan dan tinggi badannya.
Mayoritas baby car seat menghadap belakang dirancang untuk menampung anak dengan berat badan 12,7 kg hingga 15,8 kg dengan tinggi 76,2 cm hingga 89 cm. Setelah anak mencapai batas maksimal, mereka dapat dipindahkan ke kursi convertible, namun masih menghadap ke belakang. Kursi ini sering kali memiliki beban maksimum yang lebih tinggi, biasanya beratnya antara 18,1 kg dan 22,7 kg. Informasi ukuran maksimum ini terdapat pada label jok mobil atau di buku manual.
Beberapa tahun yang lalu, orang tua memindahkan anak mereka ke kursi yang menghadap ke depan pada usia dua tahun, namun hal itu tidak lagi direkomendasikan. Faktanya, usia dua tahun dianggap sebagai usia minimum absolut pada saat ini, disarankan menunggu hingga anak berusia tiga atau empat tahun untuk beralih posisi. Karena, saat itulah mayoritas anak-anak mencapai batas berat atau tinggi maksimum kursi mobil.
Setelah anak beralih menggunakan kursi mobil menghadap depan, anak harus tetap berada dalam pengaman yang tepat sampai waktu yang ditentukan.
Jenis Kursi Pengaman Anak Berdasarkan Usianya
1. Kursi Menghadap Belakang untuk Anak Usia 1-4 Tahun
Sangat diperlukan untuk memulai dengan posisi duduk anak menghadap ke belakang sebagai langkah awal yang penting dalam memperkenalkan keselamatan. Terdapat dua pilihan untuk posisi…
2. Kursi Menghadap Depan untuk Anak Usia 2-7 Tahun
Setelah anak sudah terbiasa duduk di kursi yang menghadap ke belakang, waktunya untuk beralih ke model yang menghadap depan. Kursi mobil ini harus dilengkapi tali pengaman dan tambatan demi menjaga keselamatan anak.
3. Booster Seat dan Sabuk Pengaman
Booster seat dibutuhkan untuk anak yang usianya menyentuh 7 tahun namun memiliki batas berat dan tinggi badan yang maksimum. Booster seat bisa digunakan untuk anak hingga usia 12 tahun, disarakan pilih booster seat yang memiliki sandaran untuk menambah keamanan.
Idealnya, anak tetap menggunakan booster seat sampai mereka cukup besar untuk dapat mengenakan sabuk pengaman secara normal. Agar dapat dipasang dengan benar, sabuk pangkuan harus pas di paha atas, bukan di perut. Sabuk bahu juga harus pas di dada dan bahu, bukan di wajah atau leher.