Kendaraan bus memiliki kode sasis yang menjelaskan informasi mengenai unit kendaraan tersebut. Setiap merek pabrikan seperti Mercedes-Benz, Volvo, Hino, dan Scania memiliki penamaan yang berbeda-beda, serta spesifikasi teknis yang berbeda pula.
Ketika memilih kendaraan penumpang, informasi mengenai unit kendaraan dapat diketahui melalui nama model dan kode huruf, contohnya Mercedes-Benz GLA. GLA merupakan singkatan dari Gelandewagen (Bahasa Jerman yang artinya off-road vehicle) dengan huruf A menunjukkan model terkecil dalam barisan model mobil penumpang Mercedes-Benz (A-Class).
Di Indonesia, pembelian unit bus dimulai dengan paket sasis sehingga produk dipilih berdasarkan kode angka dan huruf saja. Contoh kode sasis bus Mercedes-Benz seperti OH 1626 atau OC 500 RF 2542 mengandung informasi seperti dimensi, daya angkut, dan kapasitas mesin.
Likewise, produk dari Volvo, Scania, dan Hino juga memiliki kode sasis tersendiri yang menunjukkan spesifikasi masing-masing. Volvo memiliki kode sasis B11R yang menunjukkan kapasitas mesin 11.000 cc dengan daya puncak hingga 430 daya kuda. Sementara itu, Scania K410IB memiliki potensi daya maksimal sebesar 410 daya kuda dari mesin 13.000 cc.
Pabrikan Jerman seperti MAN, memiliki pola penamaan yang berbeda. Contoh, seri MAN R37 memiliki mesin diesel 6 silinder turbo dengan kapasitas 12.419 cc dan daya puncak hingga 460 daya kuda.
Selain itu, produsen Tiongkok seperti Golden Dragon juga memiliki penamaan seri sasis khusus. Misalnya, seri XML6127D53 dengan mesin Yuchai YC6L 330-30 berkapasitas 8.424 cc dan daya maksimal hingga 230 PS.
Hino, seorang jagoan kendaraan niaga dari Jepang, menjelaskan spesifikasi kendaraannya melalui penamaan seri sasis. Contohnya, Hino RN 285 dengan angka 285 menunjukkan tenaga maksimal atau setara 281 daya kuda dengan mesin J08E-VT (7.684 cc) yang memiliki 6 silinder segaris direct injection ditambah turbocharged.
