Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir melakukan peninjauan terhadap kesiapan BUMN dalam pembangunan sarana dan fasilitas (Sarfas) energi di Ibu Kota Nusantara (IKN) termasuk jaringan gas oleh Pertamina. Menteri BUMN, Erick Tohir menyatakan bahwa Pemerintah bersama BUMN merencanakan pembangunan kawasan industri hijau di IKN.
Pertamina, sebagai penyedia jaringan gas, menunjukkan komitmennya dalam menyediakan energi bersih di Ibu Kota Nusantara. Erick mengatakan bahwa dalam 10-15 tahun ke depan, diharapkan sudah ada titik industri, termasuk green industrial estate di IKN.
Saat melakukan peninjauan, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro menjelaskan bahwa Pertamina akan memberikan prioritas pada penggunaan jaringan gas untuk memenuhi kebutuhan energi di IKN. Wiko menegaskan bahwa pembangunan jaringan gas akan terintegrasi dengan pembangunan utilitas lainnya seperti saluran air, saluran gas, dan kelistrikan.
Jaringan gas nantinya akan dimanfaatkan di hunian-hunian atau rumah dinas untuk menteri hingga pegawai di IKN. Tahap awal pengembangan jargas di IKN akan mencakup 166 tower (hunian ASN) dan 34 rumah tapak menteri. Pembangunan jargas di IKN direncanakan akan dilakukan secara bertahap dan ditujukan tidak hanya untuk rumah dinas pemerintahan, tetapi juga untuk kepentingan komersial, gedung pemerintahan, dan fasilitas lainnya.
Selain pengembangan jargas, Pertamina juga sedang mempersiapkan Pertamina Sustainable Energy Center yang mencakup Pertamina Sustainability Academy, Pertamina Training Institute, serta Pertamina Research and Innovation Center for Sustainable and Low Carbon Technologies.
Pertamina sebagai perusahaan yang memimpin dalam transisi energi, berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh bisnis dan operasi Pertamina.
Sumber: Republika.