Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati (kiri).
JAKARTA – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) berhasil menjaga kinerja keuangan tetap tumbuh berkelanjutan dengan pertumbuhan total aset 11,5 persen secara tahunan (YoY) mencapai Rp 14,9 triliun. Keberhasilan BCA Syariah dalam menjaga kinerja positif ditunjukkan juga dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp 89,4 triliun yang tumbuh 20,9 persen YoY.
“Pertumbuhan laba BCA Syariah didorong oleh manajemen aset dan liabilitas yang berimbang dari penyaluran pembiayaan yang berkualtias dan akselerasi teknologi yang mendorong penghimpunan dana pihak ketiga,” ujar Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Penyaluran pembiayaan BCA Syariah di semester I 2024 juga tercatat tumbuh 21,0 persen mencapai Rp 9,5 trilun. Pertumbuhan pembiayaan terjadi di semua segmen baik komersial, konsumer maupun UMKM.
Untuk portofolio, pembiayaan komersial masih menjadi kontributor utama dalam penyaluran pembiayaan BCA Syariah dengan komposisi 68,8 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp 6,6 triliun. Diikuti oleh portofolio pembiayaan UMKM dengan komposisi 19,5 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp 1,9 triliun.
Sementara, pembiayaan konsumer tumbuh sebesar 91,1 persen atau dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran pembiayaan yang efektif dan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian tercermin pada kualitas pembiayaan yang terjaga tetap rendah. Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 1,36 persen dan neto 0,18 persen.
Selain pertumbuhan dalam penyaluran pembiayaan, BCA Syariah juga mencatatkan pertumbuhan pada Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat 11,9 persen YoY menjadi Rp 11,2 triliun secara tahunan dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sehingga perolehan CASA mencapai 36,3 persen dari total DPK.
Sumber: Republika