Home Berita Strategi Baru Mitratel: Laba Bersih Mencapai Rp 1 Triliun dengan Teknologi Flying...

Strategi Baru Mitratel: Laba Bersih Mencapai Rp 1 Triliun dengan Teknologi Flying Tower System

LABUAN BAJO – Berbagai upaya penguatan infrastruktur dan inovasi yang digerakkan oleh PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) telah memperkuat pertumbuhan kinerja perusahaan yang tercermin dari pencapaian di semester I 2024. Pendapatan mencapai Rp 4,45 triliun, meningkat 7,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) dan laba bersih mencapai Rp 1 triliun.

Kepercayaan industri terhadap Mitratel terus mendorong manajemen untuk melakukan ekspansi bisnis dan mengeksplorasi berbagai peluang yang sesuai dengan strategi perusahaan, termasuk mengadopsi teknologi baru untuk menghadapi perubahan dalam industri dengan menjalin kemitraan strategis yang selektif dan terus mengembangkan infrastruktur di luar pulau Jawa.

“Kami yakin strategi ini semakin mendekatkan kami dengan visi Mitratel untuk menjadi Digital InfraCo nomor satu di pasar APAC (Asia-Pacific),” kata Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko (Teddy), di Labuan Bajo, Senin (5/8/2024).

Teddy menyatakan bahwa pemerataan akses internet dan jaringan telekomunikasi berkualitas tinggi masih merupakan tantangan utama di Indonesia. Berdasarkan survei APJII, lebih dari 57 juta penduduk Indonesia masih belum terhubung dengan internet, terutama di daerah terdepan, terluar, dan terjauh (3T).

Didukung oleh lebih dari 38 ribu menara dan lebih dari 37 ribu km fiber optik, Mitratel berusaha untuk memainkan peran yang lebih besar dengan menjadi garda terdepan dalam mempercepat pemerataan akses jaringan telekomunikasi di seluruh negeri, khususnya di wilayah Indonesia timur.

Salah satu inisiatif untuk meningkatkan layanan telekomunikasi di Indonesia adalah dengan mendorong inovasi Flying Tower System (FTS), yaitu teknologi pesawat tanpa awak yang ditenagai oleh tenaga surya dan menggunakan teknologi High Altitude Platform Station (HAPS) dari anak perusahaan Airbus, AALTO HAPS Ltd. (“AALTO”). Mitratel baru-baru ini menjalin kemitraan strategis non-eksklusif dalam pengembangan Flying Tower System (FTS) dengan AALTO.

Kerja sama antara Mitratel dan AALTO dianggap memiliki potensi yang sangat baik untuk memperluas konektivitas, termasuk dalam memperluas cakupan operator seluler (MNO). Teddy mengatakan bahwa kerja sama ini adalah langkah untuk mendukung rencana pemerintah Indonesia dalam memberikan akses yang merata terhadap telekomunikasi berkualitas tinggi kepada seluruh masyarakat.

Mitratel berkomitmen untuk terus mengembangkan jaringan telekomunikasi di luar Pulau Jawa, dimana saat ini 59 persen atau sekitar 22.607 menara Mitratel berada di luar Jawa. Komposisi ini sejalan dengan langkah strategis perseroan untuk mengejar peluang ekspansi operator seluler di luar Jawa. Pertumbuhan tenant di luar Jawa juga mencapai 8 persen, yang lebih tinggi daripada di Jawa yang hanya tumbuh sebesar 6 persen.

Selain itu, pertumbuhan tenancy ratio di luar Jawa juga lebih tinggi dengan 2,3 persen dibandingkan dengan 1,6 persen di Jawa.

Sumber: Republika

Exit mobile version