Dalam rangka kunjungan ke Indonesia kali ini, Paus Fransiskus juga mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta. Masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut telah direnovasi oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan itu bertemu dengan para pemimpin agama dan mengunjungi Terowongan Silaturahmi di Masjid Istiqlal. Terowongan ini dibangun oleh Waskita Karya.
Terowongan tersebut memiliki panjang 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter. Luas area terowongan ini mencapai 136 meter persegi, dengan total luas termasuk shelter mencapai 226 meter persegi.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa arsitektur terowongan ini dibangun dengan gaya modern, menggunakan material transparan untuk memastikan desain Masjid Istiqlal tidak terhalang oleh terowongan.
Terowongan Silaturahmi bukan hanya berfungsi sebagai penghubung dua rumah ibadah, tetapi juga sebagai simbol kerukunan antar umat beragama, khususnya umat Islam dan Katolik.
Renovasi ini merupakan yang pertama dilakukan sejak 42 tahun lalu, dengan biaya sebesar Rp 511 miliar yang bersumber dari APBN. Kedatangan Paus Fransiskus ke Istiqlal memperkuat statusnya sebagai simbol masjid di Indonesia.
Waskita Karya juga telah membangun beberapa masjid lain di Indonesia dan melakukan renovasi terhadap beberapa masjid yang ada.