27.1 C
Jakarta
HomeBeritaPeran Auditor Internal dalam Mencegah Fraud di Perusahaan

Peran Auditor Internal dalam Mencegah Fraud di Perusahaan

Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan – Bayangkan perusahaan Anda seperti sebuah kapal besar yang berlayar di lautan bisnis. Di tengah perjalanan, ada potensi bahaya seperti badai, karang, dan bajak laut. Auditor internal berperan seperti nakhoda yang bertugas menjaga agar kapal tetap berada di jalur yang benar dan terhindar dari bahaya.

Mereka adalah “penjaga” yang memastikan perusahaan berjalan sesuai aturan dan terhindar dari praktik curang atau fraud.

Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan sangat penting. Mereka memiliki keahlian khusus untuk mengidentifikasi potensi risiko, menilai sistem pengendalian internal, dan memberikan rekomendasi untuk meminimalkan peluang terjadinya fraud. Auditor internal bekerja secara independen dan objektif, sehingga mereka dapat memberikan penilaian yang jujur dan tidak memihak.

Dengan demikian, auditor internal menjadi ujung tombak dalam menjaga integritas dan kredibilitas perusahaan.

Pengertian Auditor Internal dan Peran dalam Pencegahan Fraud

Peran Auditor Internal dalam Mencegah Fraud di Perusahaan

Pernahkah kamu mendengar istilah “auditor internal”? Atau mungkin kamu bertanya-tanya, apa bedanya dengan auditor eksternal? Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang peran penting auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan.

Auditor internal punya peran penting buat ngecek kesehatan keuangan perusahaan. Mereka kayak dokternya perusahaan, ngecek laporan, proses, dan sistem. Kayak kasusnya agus joko pramono yang punya latar belakang auditor, keahliannya bisa jadi senjata ampuh buat ngecek dan ngehindarin fraud.

Pokoknya, auditor internal itu kayak pahlawannya perusahaan buat ngecek dan ngehindarin kerugian, jadi jangan remehin peran mereka ya.

Pengertian Auditor Internal

Auditor internal adalah individu yang bekerja di dalam perusahaan, bertugas untuk menilai dan mengevaluasi sistem kontrol internal, termasuk risiko fraud. Mereka berperan penting dalam memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan peraturan, kebijakan, dan standar etika yang berlaku.

Auditor internal punya peran penting banget buat mencegah fraud di perusahaan, kayak detektif yang ngecek semua celah dan ngasih peringatan kalo ada yang aneh. Nah, kayak berita tentang dua pelaku narkoba yang ditangkap di Sampang , ini kan contoh kasus yang perlu diwaspadai.

Bayangin aja, kalo perusahaan gak punya sistem audit yang ketat, bisa-bisa ada yang ngelakuin hal serupa di dalam perusahaan. Jadi, penting banget auditor internal selalu sigap dan teliti, biar perusahaan terhindar dari fraud.

Perbedaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal

Perbedaan utama antara auditor internal dan auditor eksternal terletak pada siapa yang mereka layani dan tujuan auditnya. Auditor internal bekerja untuk perusahaan tempat mereka bekerja, sedangkan auditor eksternal bekerja untuk pihak ketiga, seperti firma akuntan publik, yang dipekerjakan oleh perusahaan untuk memberikan opini independen tentang laporan keuangan.

Auditor internal punya peran penting banget dalam mencegah fraud di perusahaan, lho. Mereka kayak detektif internal yang selalu mengawasi dan ngecek semua proses, memastikan semuanya berjalan sesuai aturan. Nah, kalau kamu penasaran, apakah auditor internal bisa jadi auditor eksternal? Apakah auditor internal bisa menjadi auditor eksternal ?

Ternyata bisa, kok! Pengalaman mereka di internal bisa jadi modal kuat buat ngecek kinerja perusahaan dari luar. Intinya, peran auditor internal itu penting banget buat mencegah fraud, dan pengalaman mereka bisa bermanfaat banget, bahkan di luar perusahaan.

  • Auditor internal fokus pada evaluasi dan perbaikan sistem kontrol internal, membantu manajemen dalam mengelola risiko dan mencapai tujuan organisasi.
  • Auditor eksternal, di sisi lain, berfokus pada memberikan opini independen tentang laporan keuangan perusahaan, memastikan bahwa laporan tersebut akurat dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Fungsi Utama Auditor Internal

Auditor internal memiliki beberapa fungsi utama dalam organisasi. Mereka bertanggung jawab untuk:

  • Mengevaluasi efektivitas sistem kontrol internal dan mengidentifikasi kelemahan yang dapat meningkatkan risiko fraud.
  • Melakukan audit atas transaksi dan proses bisnis untuk mendeteksi potensi fraud.
  • Memberikan rekomendasi kepada manajemen untuk memperbaiki sistem kontrol internal dan mengurangi risiko fraud.
  • Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang pencegahan fraud dan etika bisnis.
  • Memantau dan melaporkan aktivitas fraud yang terdeteksi.

Contoh Peran Auditor Internal dalam Mencegah Fraud

Auditor internal dapat berperan aktif dalam mencegah fraud dengan berbagai cara. Berikut beberapa contoh konkret:

  • Menerapkan sistem kontrol internal yang kuat:Auditor internal dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan dan menerapkan sistem kontrol internal yang efektif, seperti pemisahan tugas, otorisasi transaksi, dan pencocokan dokumen. Sistem kontrol internal yang kuat dapat mengurangi peluang terjadinya fraud.
  • Melakukan audit periodik:Auditor internal dapat melakukan audit periodik atas transaksi dan proses bisnis, seperti pengadaan, penjualan, dan manajemen kas. Audit ini membantu dalam mendeteksi potensi fraud dan kesalahan yang mungkin terjadi.
  • Memantau dan menganalisis data:Auditor internal dapat memanfaatkan teknologi untuk memantau dan menganalisis data transaksi dan aktivitas karyawan, guna mendeteksi pola atau tren yang mencurigakan. Misalnya, dengan menganalisis data penjualan, mereka dapat mengidentifikasi transaksi yang tidak wajar atau terjadi secara tiba-tiba.
  • Meningkatkan kesadaran karyawan:Auditor internal dapat memberikan pelatihan kepada karyawan tentang pencegahan fraud dan etika bisnis. Pelatihan ini membantu karyawan memahami risiko fraud dan cara untuk mencegahnya.

Mekanisme Pencegahan Fraud oleh Auditor Internal

Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan

Auditor internal punya peran penting banget dalam menjaga perusahaan dari risiko fraud. Mereka seperti detektif internal yang selalu mengawasi dan memastikan semua proses berjalan dengan benar dan transparan. Nah, untuk menjalankan tugasnya, auditor internal punya beberapa mekanisme yang bisa digunakan untuk mencegah fraud.

Auditor internal punya peran penting banget dalam mencegah fraud di perusahaan, lho. Mereka kayak mata dan telinga perusahaan, ngecek sistem dan proses buat memastikan semuanya berjalan lancar dan bebas dari kecurangan. Nah, buat lo yang berminat jadi auditor internal, terutama di perusahaan multinasional, ada beberapa persyaratan yang harus lo penuhi, bisa lo cek di sini: Persyaratan menjadi auditor internal di perusahaan multinasional.

Dengan memenuhi semua persyaratan, lo bisa jadi garda terdepan dalam menjaga integritas dan kredibilitas perusahaan, dan mencegah kerugian akibat fraud.

Mekanisme Pencegahan Fraud

Auditor internal punya beberapa senjata rahasia nih untuk mencegah fraud di perusahaan. Lima mekanisme utama yang sering mereka gunakan adalah:

Mekanisme Cara Kerja Contoh Penerapan
Evaluasi Risiko Auditor internal akan menganalisis berbagai risiko yang bisa memicu fraud di perusahaan. Mereka akan mengidentifikasi kelemahan sistem, menilai budaya perusahaan, dan melihat potensi konflik kepentingan yang bisa memicu tindakan curang. Misalnya, auditor internal bisa menganalisis sistem pengadaan barang dan jasa di perusahaan. Mereka akan melihat apakah sistem tersebut sudah dirancang dengan baik, apakah ada potensi manipulasi data, dan apakah ada peluang bagi karyawan untuk melakukan tindakan curang.
Audit Internal Auditor internal akan melakukan audit terhadap berbagai kegiatan operasional perusahaan, mulai dari keuangan, pengadaan barang dan jasa, hingga sistem informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan semua kegiatan berjalan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. Contohnya, auditor internal bisa melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan. Mereka akan memeriksa apakah laporan tersebut sudah akurat, apakah ada transaksi yang mencurigakan, dan apakah ada kesalahan dalam pencatatan.
Pengembangan Kebijakan dan Prosedur Auditor internal membantu perusahaan dalam mengembangkan kebijakan dan prosedur yang efektif untuk mencegah fraud. Mereka akan memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku, mudah dipahami, dan dapat diterapkan dengan baik. Misalnya, auditor internal bisa membantu perusahaan dalam mengembangkan kebijakan terkait dengan konflik kepentingan, pengadaan barang dan jasa, dan penggunaan aset perusahaan.
Sosialisasi dan Pelatihan Auditor internal berperan penting dalam mensosialisasikan kebijakan dan prosedur anti-fraud kepada seluruh karyawan. Mereka juga memberikan pelatihan tentang bagaimana mengenali dan mencegah fraud. Auditor internal bisa memberikan pelatihan tentang bagaimana mengenali tanda-tanda fraud, bagaimana melaporkan fraud, dan bagaimana menghindari perilaku yang berpotensi memicu fraud.
Monitoring dan Evaluasi Auditor internal secara berkala akan memantau dan mengevaluasi efektivitas program anti-fraud yang sudah diterapkan di perusahaan. Mereka akan mengidentifikasi kelemahan dan melakukan perbaikan agar program anti-fraud bisa lebih efektif. Misalnya, auditor internal bisa melakukan monitoring terhadap laporan fraud yang diterima dari karyawan. Mereka akan menganalisis laporan tersebut dan mencari tahu apakah ada pola fraud yang terjadi di perusahaan.

Pemanfaatan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Pencegahan Fraud, Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan

Auditor internal bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pencegahan fraud. Misalnya, mereka bisa menggunakan software analisis data untuk mengidentifikasi pola transaksi yang mencurigakan, atau menggunakan software monitoring untuk mengawasi aktivitas karyawan yang berpotensi memicu fraud.

Auditor internal punya peran penting banget buat mencegah fraud di perusahaan, kayak detektif yang jago ngebongkar kasus! Nah, kayak agus joko pramono , yang pernah jadi auditor, sekarang fokus ngejar koruptor. Keahlian audit yang dia punya jadi modal penting buat berantas korupsi.

Nah, balik lagi ke perusahaan, auditor internal bisa jadi benteng pertahanan yang kuat buat mencegah kecurangan dan menjaga integritas bisnis.

Peran Auditor Internal dalam Mengidentifikasi Risiko Fraud

Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan

Auditor internal berperan penting dalam menjaga integritas dan keandalan sistem keuangan perusahaan. Mereka memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menilai risiko fraud, yang dapat merugikan perusahaan dan merusak reputasinya. Dalam menjalankan tugasnya, auditor internal menggunakan berbagai metode dan teknik audit untuk mendeteksi potensi fraud dan memberikan rekomendasi untuk pencegahan dan perbaikan.

Auditor internal punya peran penting buat mencegah fraud di perusahaan, lho. Mereka kayak polisi internal yang jaga-jaga agar nggak ada kecurangan. Tapi, gimana sih caranya jadi auditor internal yang sukses di perusahaan besar? Nah, buat kamu yang pengen tahu lebih lanjut, bisa baca artikel ini: Bagaimana menjadi auditor internal yang sukses di perusahaan besar.

Dengan jadi auditor internal yang profesional, kamu bisa membantu perusahaan untuk terhindar dari fraud dan tetap aman.

Cara Auditor Internal Mengidentifikasi Risiko Fraud

Auditor internal dapat mengidentifikasi risiko fraud melalui proses audit internal yang komprehensif. Mereka menggunakan berbagai teknik audit, termasuk:

  • Analisis data: Auditor internal menganalisis data keuangan dan operasional untuk mengidentifikasi pola atau tren yang tidak biasa, yang dapat mengindikasikan adanya fraud.
  • Pemeriksaan fisik: Auditor internal melakukan pemeriksaan fisik terhadap aset perusahaan untuk memastikan bahwa aset tersebut ada dan dalam kondisi yang baik. Hal ini membantu dalam mendeteksi fraud terkait pencurian aset atau penggelapan.
  • Wawancara: Auditor internal mewawancarai karyawan dan manajemen untuk memahami sistem kontrol internal, proses bisnis, dan potensi risiko fraud. Wawancara ini membantu dalam mengumpulkan informasi tentang potensi fraud dan mengidentifikasi area yang rentan.
  • Observasi: Auditor internal mengamati kegiatan operasional perusahaan untuk menilai efektivitas kontrol internal dan mengidentifikasi potensi risiko fraud. Observasi ini dapat mencakup kegiatan seperti proses persetujuan, pengolahan data, dan penanganan aset.
  • Pemeriksaan dokumen: Auditor internal memeriksa dokumen-dokumen perusahaan, seperti faktur, nota, dan kontrak, untuk memverifikasi keaslian dan keakuratan informasi. Pemeriksaan ini membantu dalam mendeteksi fraud terkait penipuan, pemalsuan dokumen, dan penggelapan.

Faktor Risiko Utama yang Memicu Terjadinya Fraud di Perusahaan

Beberapa faktor risiko utama dapat memicu terjadinya fraud di perusahaan, yaitu:

  • Tekanan finansial: Tekanan finansial, seperti utang yang besar atau kebutuhan untuk mencapai target kinerja, dapat mendorong karyawan untuk melakukan fraud.
  • Kesempatan: Kesempatan untuk melakukan fraud dapat muncul ketika kontrol internal lemah atau tidak efektif. Misalnya, kurangnya pemisahan tugas, kurangnya pengawasan, atau sistem akuntansi yang tidak memadai.
  • Rasa tidak puas: Rasa tidak puas terhadap perusahaan atau manajemen dapat mendorong karyawan untuk melakukan fraud sebagai bentuk balas dendam atau untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
  • Budaya organisasi: Budaya organisasi yang tidak mendukung etika dan integritas dapat meningkatkan risiko fraud. Misalnya, budaya yang toleran terhadap pelanggaran etika atau yang mengutamakan hasil tanpa memperhatikan cara mencapai hasil tersebut.
  • Kurangnya kesadaran: Kurangnya kesadaran tentang fraud dan risiko fraud di antara karyawan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya fraud. Pelatihan dan edukasi tentang fraud dapat membantu meningkatkan kesadaran dan mengurangi risiko fraud.

Contoh Kasus Fraud dan Peran Auditor Internal

Misalnya, seorang karyawan di sebuah perusahaan manufaktur melakukan penipuan dengan memalsukan faktur pemasok. Karyawan tersebut kemudian mencairkan uang dari faktur palsu tersebut ke rekening pribadinya. Auditor internal dapat berperan dalam mencegah fraud ini dengan:

  • Menerapkan prosedur audit yang tepat: Auditor internal dapat memeriksa faktur pemasok secara berkala untuk memverifikasi keaslian dan keakuratannya. Mereka dapat menggunakan analisis data untuk mengidentifikasi pola atau tren yang tidak biasa dalam transaksi dengan pemasok.
  • Memperkuat kontrol internal: Auditor internal dapat merekomendasikan langkah-langkah untuk memperkuat kontrol internal, seperti pemisahan tugas, pengawasan yang lebih ketat, dan sistem akuntansi yang lebih baik.
  • Meningkatkan kesadaran: Auditor internal dapat memberikan pelatihan dan edukasi kepada karyawan tentang fraud dan risiko fraud. Pelatihan ini dapat membantu karyawan memahami pentingnya etika dan integritas dalam bekerja.

Audit Internal dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Audit internal berperan penting dalam menjaga tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance – GCG). GCG merupakan prinsip-prinsip dan praktik yang memastikan perusahaan dikelola dengan baik dan bertanggung jawab, melindungi kepentingan pemegang saham, karyawan, dan stakeholders lainnya.

Kontribusi Audit Internal terhadap Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Audit internal berkontribusi terhadap GCG dengan memastikan bahwa perusahaan menjalankan operasinya sesuai dengan peraturan, standar etika, dan kebijakan yang ditetapkan. Auditor internal berperan sebagai pengawas independen yang membantu manajemen dalam mengidentifikasi dan mengatasi risiko, meningkatkan efisiensi, dan meminimalkan potensi fraud.

Auditor internal punya peran penting banget dalam mencegah fraud di perusahaan. Mereka kayak polisi internal yang ngawasin semua kegiatan, ngecek laporan keuangan, dan ngasih rekomendasi biar gak ada yang ngelanggar aturan. Nah, bedanya auditor internal sama auditor eksternal, yang dibahas di sini Perbedaan auditor internal dan auditor eksternal di Indonesia , adalah auditor internal bekerja untuk perusahaan itu sendiri, sementara auditor eksternal independent dan ngasih opini tentang laporan keuangan.

Nah, karena auditor internal lebih familiar dengan perusahaan, mereka lebih peka terhadap potensi fraud dan bisa langsung bertindak cepat untuk mencegahnya.

Hubungan Audit Internal dengan Prinsip-Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Peran Audit Internal
Transparansi Auditor internal membantu memastikan bahwa informasi keuangan dan non-keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan akurat, relevan, dan transparan. Mereka juga dapat membantu dalam proses pengungkapan informasi kepada stakeholders.
Akuntabilitas Auditor internal membantu manajemen dalam membangun sistem akuntabilitas yang kuat, memastikan bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efisien dan efektif. Mereka juga dapat membantu dalam proses evaluasi kinerja manajemen dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Independensi Auditor internal harus independen dari manajemen untuk dapat menjalankan tugasnya secara objektif. Mereka harus bebas dari pengaruh atau tekanan dari pihak manapun dan dapat melaporkan temuan mereka secara terbuka dan jujur.

Contoh Peran Auditor Internal dalam Meningkatkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Misalnya, auditor internal dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dengan:

  • Mengevaluasi sistem pengendalian internal perusahaan dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
  • Melakukan audit terhadap proses pengadaan barang dan jasa untuk memastikan bahwa proses tersebut dilakukan secara transparan dan adil.
  • Mengevaluasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
  • Mendorong budaya etika dan integritas di dalam perusahaan.

Tantangan dan Peluang Auditor Internal dalam Pencegahan Fraud: Peran Auditor Internal Dalam Mencegah Fraud Di Perusahaan

Oke, jadi kita udah bahas peran penting auditor internal dalam mencegah fraud. Tapi, tentu aja gak semudah itu, kan? Ada beberapa tantangan yang harus mereka hadapi. Di sisi lain, tantangan ini juga bisa jadi peluang untuk meningkatkan efektivitas mereka. Kita bahas satu per satu, yuk!

Tantangan Utama Auditor Internal

Nah, auditor internal tuh punya tiga tantangan utama dalam mencegah fraud di perusahaan. Pertama, mereka harus bisa nge- identifydan nge- assessrisiko fraud secara efektif. Kedua, mereka harus bisa nge- communicatetemuan mereka dengan jelas dan persuasif ke manajemen. Terakhir, mereka harus bisa nge- implementprogram pencegahan fraud yang efektif.

  • Identifikasi dan Penilaian Risiko Fraud: Auditor internal harus bisa nge- identifyrisiko fraud yang ada di perusahaan. Gak cuma itu, mereka juga harus bisa nge- assessseberapa besar risiko fraud tersebut. Tantangannya, risiko fraud tuh bisa muncul dari berbagai sumber, mulai dari karyawan, supplier, sampai customer.

    Terus, masing-masing risiko fraud punya tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Belum lagi, auditor internal harus bisa nge- updateterus-menerus informasi tentang risiko fraud yang baru muncul.

  • Komunikasi Temuan Fraud: Auditor internal harus bisa nge- communicatetemuan mereka dengan jelas dan persuasif ke manajemen. Tantangannya, manajemen kadang gak mau nge- acknowledgetemuan auditor internal. Mereka bisa nge- downplayrisiko fraud atau bahkan nge- rejectrekomendasi auditor internal.
  • Implementasi Program Pencegahan Fraud: Auditor internal harus bisa nge- implementprogram pencegahan fraud yang efektif. Tantangannya, program pencegahan fraud harus bisa nge- coversemua area yang berpotensi terjadi fraud. Selain itu, programnya juga harus bisa di- updatedan di- adjustsecara berkala sesuai dengan perubahan kondisi.

Mengatasi Tantangan dan Memanfaatkan Peluang

Meskipun ada tantangan, auditor internal juga punya banyak peluang untuk meningkatkan efektivitas pencegahan fraud. Mereka bisa memanfaatkan teknologi baru, nge- develophubungan yang kuat dengan manajemen, dan nge- promotebudaya etika di perusahaan.

  • Teknologi: Auditor internal bisa memanfaatkan teknologi baru, seperti data analyticsdan artificial intelligence, untuk nge- identifydan nge- assessrisiko fraud dengan lebih efektif. Contohnya, mereka bisa nge- analyzedata transaksi untuk nge- detectpola yang mencurigakan.
  • Hubungan dengan Manajemen: Auditor internal bisa nge- develophubungan yang kuat dengan manajemen. Dengan begitu, mereka bisa nge- communicatetemuan mereka dengan lebih mudah dan efektif. Mereka juga bisa nge- influencemanajemen untuk nge- implementprogram pencegahan fraud yang lebih efektif.
  • Budaya Etika: Auditor internal bisa nge- promotebudaya etika di perusahaan. Dengan begitu, karyawan akan lebih aware tentang pentingnya integritas dan pencegahan fraud. Auditor internal bisa nge- conducttraining dan workshop tentang etika bisnis dan pencegahan fraud.

Penutupan

Dalam dunia bisnis yang penuh dengan tantangan, peran auditor internal semakin strategis. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga integritas dan keberlanjutan perusahaan. Dengan kemampuan mereka dalam mengidentifikasi risiko, menilai sistem pengendalian internal, dan memberikan rekomendasi yang tepat, auditor internal berperan penting dalam mencegah fraud dan memastikan perusahaan berjalan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Auditor internal punya peran penting buat perusahaan, kayak detektif yang jaga agar perusahaan gak kena tipu. Mereka ngecek sistem dan proses, cari celah yang bisa dimanfaatin buat nipu, dan kasih rekomendasi biar perusahaan aman. Nah, pentingnya punya komisioner di KPK yang latar belakangnya auditor, kayak yang dibahas di https://www.koran-gala.id/telusur/58713545472/pentingnya-memiliki-komisioner-berlatarbelakang-auditor-di-kpk , mirip banget sama peran auditor internal di perusahaan.

Mereka punya keahlian khusus buat ngecek dan ngebongkar kasus korupsi, dan bisa jadi aset berharga buat KPK.

Auditor internal itu kayak pahlawan super yang ngejaga perusahaan dari kejahatan finansial. Mereka ngecek sistem, ngecek laporan, dan ngecek transaksi biar ga ada yang ngerugiin perusahaan. Kayak yang dibahas di https://www.koran-gala.id/telusur/58713545472/pentingnya-memiliki-komisioner-berlatarbelakang-auditor-di-kpk , keahlian mereka penting banget, gak cuma di perusahaan, tapi juga di lembaga penegak hukum, buat ngebongkar kasus korupsi.

Jadi, kalau ada yang mau ngerugiin perusahaan, hati-hati, ada auditor internal yang siap ngecek dan ngelaporin!

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait