Home Lainnya Etika Jadi Salah Satu Momok bagi Pimpinan KPK, Agus Joko Pramono: Transparansi...

Etika Jadi Salah Satu Momok bagi Pimpinan KPK, Agus Joko Pramono: Transparansi Itu Penting

Agus Joko Pramono: Pentingnya Transparansi di Tengah Tantangan Etika untuk Pimpinan KPK

Panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) telah menyelesaikan proses wawancara para calon pimpinan (capim) KPK. Pertanyaan yang diajukan mencakup kapasitas, integritas, dan pandangan mereka untuk meningkatkan kinerja KPK.

Etika dan integritas merupakan masalah utama yang dihadapi pimpinan KPK saat ini. Pemberhentian ketua KPK, Firli Bahuri, pada akhir tahun 2023 menjadi salah satu contoh dari problem etika di lembaga tersebut.

Selain itu, masalah kinerja juga menjadi tantangan bagi KPK. Transparency International memberikan skor 34 dan menempatkan Indonesia di peringkat 115 dalam indeks persepsi korupsi tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa performa Indonesia dalam pemberantasan korupsi, terutama melalui KPK, masih perlu ditingkatkan.

Meskipun operasi tangkap tangan (OTT) sering dilakukan dan efektif dalam menangkap koruptor, namun hal tersebut tidak cukup dalam penanganan korupsi. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, bahkan menyebut OTT sebagai hal yang “kampungan”.

Dalam konteks ini, pandangan para capim KPK, yang segera akan disampaikan oleh pansel ke Presiden, mengenai pengelolaan KPK dan kinerjanya dalam pemberantasan korupsi menjadi penting.

Salah satu capim KPK, Agus Joko Pramono, menekankan pentingnya transparansi dalam KPK. Menurutnya, berbagai penilaian negatif terhadap KPK disebabkan oleh minimnya transparansi di lembaga tersebut.

Agus Joko Pramono memiliki rekam jejak yang menunjukkan komitmen pada transparansi. Sebagai mantan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Ketua Majelis Kode Kehormatan dan Etik (MKKE) BPK, Agus memiliki pengalaman dalam membangun komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk media dan publik, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dalam wawancara seleksi capim KPK, Agus terbuka dan transparan mengenai rekam jejaknya. Hal ini menunjukkan keahlian, kapasitas kepemimpinan, serta komitmen terhadap transparansi lembaga yang diperlukan untuk memimpin KPK ke depan.

Dengan berbagai tantangan etika dan kinerja yang dihadapi oleh KPK, penting bagi para pimpinan KPK untuk menjaga transparansi sebagai landasan dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi.

Source link

Exit mobile version