Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Samsur, telah menyerahkan air mineral kemasan secara simbolis kepada perwakilan pemilik yayasan pendidikan Islam di pulau Gili Ketapang. Hingga saat ini, warga di pulau Gili Ketapang masih mengalami kekurangan air bersih karena perbaikan pipa PDAM bawah laut yang putus akibat terseret jangkar kapal belum selesai dilakukan. Akibatnya, krisis air di pulau tersebut terus berlanjut. Untuk mengatasi hal ini, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo telah mendistribusikan minimal 1.000 dus air mineral kemasan gelas untuk membantu warga yang terdampak krisis air.
Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Samsur, menyatakan bahwa bersama seluruh jajarannya, termasuk Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI), Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), Dharma Wanita Persatuan (DWP), Seksi Bimas Islam, Seksi Pendidikan Madrasah, dan Seksi PD Pontren, mereka secara sukarela menggalang dan mengumpulkan air mineral kemasan. Dalam gelombang pertama, Kemenag Probolinggo telah mendistribusikan 360 dus air mineral kemasan ke pulau Gili Ketapang menggunakan 1 unit perahu.
Tindakan ini merupakan bentuk bakti sosial dari Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo untuk membantu warga Gili yang mengalami kekurangan air. Saat ini, sudah dikirim 360 dus air mineral untuk 11 lembaga pendidikan Islam baik formal maupun informal. Distribusi air mineral ini akan terus dilakukan hingga mencapai setidaknya 1.000 dus dengan periode pengiriman yang berbeda.
Salah satu perwakilan pemilik yayasan pendidikan Islam di pulau Gili Ketapang, Munip, sangat mengapresiasi distribusi air mineral ini karena sangat membantu guru, santri, dan wali santri di pulau tersebut. Sebelumnya, pipa PDAM bawah laut untuk suplai ke pulau Gili Ketapang putus akibat terseret jangkar kapal, menyebabkan pasokan air PDAM terputus. Proses perbaikan yang memakan waktu berhari-hari telah menyebabkan berkurangnya pasokan air minum ke pulau Gili Ketapang, dan warga bergantung pada distribusi oleh pihak lain selama 2 minggu terakhir.