Wacana transportasi massal bebas macet di Surabaya semakin mendekati kenyataan dengan rencana pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) berjalur khusus. Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, memaparkan rencana tersebut kepada Walikota dalam sidang visi-misi kepala dinas. Proyek BRT ini akan tetap menghubungkan wilayah barat-timur serta utara-selatan Surabaya namun dengan jalur eksklusif yang termasuk pembangunan jalan layang sepanjang 6 kilometer. Pembangunan infrastruktur BRT ini direncanakan berlangsung dalam dua tahun, yakni 2027-2028, dengan operasional dimulai pada 2028. Pendanaan proyek ini berasal dari bank luar negeri dengan Kementerian Perhubungan sebagai mitra utamanya.
Langkah awal proyek BRT ini dimulai dengan penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan pengusulan green book pada periode 2025-2026. Meski proyek ini ambisius, masih terdapat pertanyaan besar terkait kepastian pendanaan dan kesiapan lahan untuk jalur eksklusif. Publik akan menantikan eksekusi proyek ini di tengah kendala birokrasi dan kepentingan politik yang kerap terjadi dalam proyek transportasi massal.