Dalam sebuah kunjungan ke lokasi semburan sumur bor di Dusun Paojajar, Desa Prancak, Kabupaten Sumenep, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur bersama dengan SKK Migas bertujuan meneliti kandungan gas dan memastikan keamanan lingkungan setempat setelah kejadian semburan. Kepala Dinas ESDM Jatim, Hermawan, menjelaskan bahwa meskipun kandungan gas di lokasi tidak beracun, namun terdapat kadar gas metana yang tinggi, sehingga memiliki potensi terbakar jika terpapar sumber api. Dalam tes lanjutan di laboratorium, tim ESDM dan SKK Migas akan mempelajari lebih lanjut komposisi gas yang ditemukan di lokasi. Langkah-langkah cepat pun diambil untuk menutup lokasi semburan serta memastikan air dari sumur bor tersebut tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Sementara, kehadiran sejumlah pejabat terkait dan pihak kepolisian serta TNI dalam kunjungan tersebut mengindikasikan perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap potensi risiko serupa yang mungkin terjadi di wilayah lainnya. Sebelum langkah yang lebih lanjut diambil, hasil penelitian yang dilakukan oleh tim ESDM dan SKK Migas masih menjadi faktor penentu yang akan dijadikan acuan. Dengan temuan ini, diharapkan langkah-langkah preventif dapat diambil lebih awal untuk mengantisipasi potensi risiko serupa di masa depan dan menjaga keamanan lingkungan sekitar.
