Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 pada 2 Mei menjadi momen penting untuk merefleksikan arah dan jati diri pendidikan nasional. Anggota DPR RI Fraksi PKB, Andi Muawiyah Ramly atau Amure, menegaskan pentingnya kembali ke jati diri pendidikan Indonesia yang seharusnya membentuk manusia berilmu, bermoral, dan berdaya. Meskipun Indonesia telah merdeka selama 79 tahun, tujuan pendidikan nasional belum tercapai dan pendidikan dinilai gagal melahirkan generasi peduli terhadap sesama dan lingkungan. Amure menyoroti ketimpangan sosial yang semakin parah, ditunjukkan dengan tingginya kriminalitas, penurunan moralitas, dan perusakan alam oleh orang-orang terdidik. Ia juga menyesalkan maraknya kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang di kalangan berpendidikan tinggi. Maka dari itu, Amure mendorong semua pihak untuk bersama-sama mengembalikan pendidikan ke jati dirinya, menjadi alat pembebasan dan pemberdayaan, bukan sekadar pengisi ijazah belaka.