BPJS Kesehatan telah mencatat capaian yang cukup signifikan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyampaikan bahwa jumlah peserta JKN sudah mencapai 278,1 juta jiwa, atau sekitar 98,45 persen dari total penduduk Indonesia. Sebanyak 35 provinsi dan 473 kabupaten/kota telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), menurut Ghufron.
BPJS Kesehatan pun telah mengambil berbagai langkah untuk menjangkau peserta di daerah terpencil, seperti dengan layanan BPJS Keliling di 37.858 titik dan kerjasama dengan 227 Mal Pelayanan Publik (MPP). Selain itu, jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan rumah sakit mitra BPJS Kesehatan juga mengalami peningkatan signifikan dalam satu dekade terakhir.
Dari segi keuangan, BPJS Kesehatan juga menunjukkan tren positif dengan Dana Jaminan Sosial (DJS) tahun 2024 meraih opini Wajar Tanpa Modifikasian (WTM) untuk ke-11 kalinya. Aset bersih DJS mencapai Rp49,52 triliun dan hasil investasi mencapai Rp5,39 triliun. Selama tahun 2024, tercatat sebanyak 673,9 juta kunjungan layanan JKN, mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BPJS Kesehatan.
Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Abdul Kadir, menganggap capaian positif ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan Program JKN. Dia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan program ini untuk menjawab kebutuhan layanan kesehatan masyarakat ke depan. Program JKN menjadi salah satu program strategis nasional yang menjamin hak dasar warga negara atas layanan kesehatan tanpa diskriminasi tempat tinggal.