Pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala AFF U-16 Putri 2025 antara Timnas Putri Indonesia U-16 vs Timnas Vietnam diganggu oleh bau gas air mata yang masuk ke dalam Stadium Manahan, Solo. Gangguan ini berasal dari aksi demonstrasi driver ojek online di depan Mako Brimob Solo, yang kemudian berubah menjadi kericuhan. Pemain dan penonton terganggu oleh asap gas air mata yang terbawa angin ke dalam stadion. Meskipun pertandingan berjalan ketat, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Vietnam dalam adu penalti, menempati posisi keempat dalam turnamen ini. Meski demikian, perjuangan pemain muda Indonesia mendapat apresiasi karena mampu bersaing dengan tim-tim kuat di Asia Tenggara. Sementara itu, Australia keluar sebagai juara setelah mengalahkan Thailand dalam laga final. Pelatih Timnas Putri U-16 Indonesia, Timo Scheunemann, menyebut pencapaian tim ini sebagai tonggak sejarah untuk sepak bola putri Indonesia. Insiden gangguan gas air mata ini mengingatkan pentingnya koordinasi keamanan dalam penyelenggaraan pertandingan, terutama yang melibatkan tim usia muda. Semoga kejadian serupa tidak terulang untuk perkembangan sepak bola Indonesia yang lebih baik.