26.5 C
Jakarta
HomeBeritaBos BRI Membongkar Peran Signifikan Erick dalam Sukses Transformasi BUMN

Bos BRI Membongkar Peran Signifikan Erick dalam Sukses Transformasi BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kanan), Dirut Pegadaian Kuswiyoto (kiri), Dirut BRI Sunarso (kedua dari kiri), dan Dirut PNM Arief Mulyadi (kanan) saat penandatangan perjanjian pengalihan saham dalam rangka pembentukan Holding Ultramikro di Jakarta, Senin (13/9).

JAKARTA — Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI Tbk Sunarso mengatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah sukses melakukan transformasi di Kementerian BUMN. Sunarso menyampaikan kesuksesan transformasi BUMN tak lepas dari kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Erick Thohir.

“Meskipun melalui jalan yang berliku dan tidak mudah, tapi ujungnya adalah sukses. Sukses ini menurut saya tidak lepas dari kepemimpinan beliau sebagai menteri yang memang latar belakangnya adalah pengusaha,” ujar Sunarso saat Ngobrol Pagi Seputar BUMN (Ngopi BUMN) bertajuk “Transformasi BUMN: Kinerja Positif” di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Sunarso menyebut Erick sebagai tipe pemimpin yang fokus dan tuntas dalam mengerjakan sesuatu. Dengan fokus tersebut, Sunarso mengatakan Erick mampu menyelesaikan sejumlah persoalan yang ada di BUMN secara satu per satu.

“Pada akhirnya, banyak masalah yang bisa diselesaikan. Jadi kata kuncinya adalah kepemimpinan. Beliau menurut saya adalah orangnya fokus dan kerjanya tuntas,” ucap Sunarso.

Sunarso menambahkan keberhasilan transformasi juga berkat ketegasan Erick dalam memilih figur yang memiliki kompetensi dalam menjadi pemimpin di BUMN. Sunarso menilai pemilihan direksi menjadi hal yang krusial bagi perusahaan pelat merah.

Sunarso menyampaikan persoalan dasar yang terjadi sejak lama di BUMN adalah adanya figur yang tidak mumpuni namun diberikan kewenangan. Kondisi ini tidak lagi terjadi di era Erick yang mengedepankan kapabilitas untuk menjadi direksi BUMN.

“Jangan sampai menempatkan orang yang punya kuasa tapi tidak paham, yang paham tidak punya kuasa. Itu yang jadi masalah berkepanjangan dan itu langsung di-cut, selesai, dengan penempatan orang-orang yang benar-benar memahami masalahnya, diberi kewenangan, dengan kewenangannya dia bisa menyelesaikan masalah itu satu per satu secara fokus dan tuntas,” kata Sunarso.

Sumber: Republika

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait