Warga mengantri untuk membeli beras dalam Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Jakarta – Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) menilai, wacana Badan Pangan Nasional untuk menggelontorkan beras komersial Bulog kepada penggilingan padi guna menjaga harga beras di masyarakat harus dilakukan secara masif agar manfaatnya bisa lebih berdampak.
“Yang penting implementasi, kalau kita wacanakan dan belum dilaksanakan tetap saja. Ini tidak boleh sedikit-sedikit, harus sekaligus. Kalau kita mau banjiri, digelontorkan,” kata Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso.
Sutarto mengatakan efektivitas atau tidaknya penggelontoran beras komersial Bulog untuk menjaga stabilisasi harga dan pasokan gabah serta beras sangat bergantung pada waktu dan tempat. Menurutnya, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional perlu memetakan secara rinci nama-nama penggilingan padi yang akan menerima beras komersial Bulog, termasuk waktu pelaksanaan.
“Kalau ini tidak segera dilakukan, harga beras bisa terus bergerak seperti itu. Jadi, waktu yang ditentukan juga menentukan, tempat juga penting, di mana yang paling cocok, yang paling pas,” jelasnya.
Menurut penilaian Sutarto, kota-kota besar seperti Jakarta yang tidak menghasilkan beras menjadi target utama penggelontoran beras komersial Bulog tersebut. Begitu juga dengan provinsi-provinsi yang memiliki produksi beras yang terbatas.
Sementara itu, mengenai keputusan pemerintah untuk mengimpor kembali 1,5 juta ton beras guna menjaga stabilisasi pasokan dan harga menjelang tahun baru dan Pemilu, Perpadi menilai impor harus dilakukan secara bertahap agar tidak menimbulkan gejolak pada harga beras, baik lokal maupun global.
“Ini tidak bisa dilakukan dengan tiba-tiba, harus bertahap. Kedua, harga beras dunia pasti akan naik. Jadi jika Indonesia mengimpor, itu pasti akan berdampak pada kenaikan harga beras dunia,” kata Sutarto.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan salah satu langkah strategis untuk memenuhi pasokan beras dan menjaga stabilisasi adalah dengan menggelontorkan beras komersial milik Perum Bulog ke penggilingan padi. Hal ini dapat mempercepat distribusi beras dan memenuhi kebutuhan beras.
Sumber: Antara
Sumber: Republika