29.3 C
Jakarta
HomeBeritaParlemen Turki Menyatakan Boikot terhadap Merek Pendukung Israel dan Menghapus Merek tersebut...

Parlemen Turki Menyatakan Boikot terhadap Merek Pendukung Israel dan Menghapus Merek tersebut dari Menu Restoran

Boikot Israel dalam Wujud Penghapusan Merek dari Menu Restoran

ANKARA – Parlemen Turki telah menghapus produk Coca Cola dan Nestle dari restoran pada Selasa (7/11/2023) atas dugaan dukungan perusahaan kepada Israel di tengah konflik di Gaza. Informasi tersebut diambil dari pernyataan parlemen dan sumber yang menyebutkan kedua perusahaan.

Dilansir dari Reuters, Coca Cola dan Nestle tidak segera menanggapi permintaan komentar.

“Diputuskan bahwa produk-produk perusahaan yang mendukung Israel tidak akan dijual di restoran, kafetaria, dan kedai teh di parlemen,” kata pernyataan.

Keputusan itu diambil oleh ketua parlemen Numan Kurtulmus dengan tidak menyebutkan nama-nama perusahaan. Sumber di parlemen mengatakan minuman Coca-Cola dan kopi instan Nestle adalah satu-satunya merek yang dihapus dari menu.

Sumber tersebut mengatakan keputusan itu diambil sebagai jawaban atas permintaan masyarakat.

“Kantor Ketua Parlemen tidak tinggal diam terhadap kemarahan masyarakat dan memutuskan untuk menghapus produk perusahaan-perusahaan tersebut dari menu kafe dan restoran di Parlemen,” kata sumber tersebut.

Kedua perusahaan telah disebutkan dalam postingan media sosial beberapa hari terakhir oleh para aktivis Turki. Mereka menyerukan boikot terhadap barang-barang Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang disebut mendukung Israel.

Pemerintah Turki mengecam keras genosida dan pembantaian Israel terhadap Gaza dan mengecam dukungan Barat terhadap Israel. Dalam sebulan terakhir, pejabat kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 10 ribu warga Palestina, termasuk sekitar 4.100 anak-anak.

Ratusan ribu warga Turki turun ke jalan untuk memprotes operasi Israel di Gaza selama sebulan terakhir, serta protes di media sosial.

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait