Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyambut baik kedatangan delegasi bisnis dari Afrika Selatan yang mencari peluang kerja sama dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) antara Indonesia dengan Afrika Selatan.
Teten mengungkapkan bahwa Afrika Selatan memiliki potensi besar sebagai pasar ekspor bagi sektor manufaktur Indonesia, bukan hanya dalam perdagangan dengan negara-negara lain yang sudah stabil seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China.
“Banyak potensi yang bisa dikembangkan dalam kerja sama antara Indonesia dengan Afrika Selatan, seperti kemitraan rantai pasok, akses pemasaran, transfer riset dan teknologi, serta peningkatan strategi kebijakan ekspor,” ujar Teten dalam keterangan resmi pada Kamis (26/10/2023).
Nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan sendiri mencapai satu juta dolar AS pada tahun 2022. Beberapa sektor yang diekspor antara lain produk berbasis sawit, sabun, kopi, kendaraan bermotor, pipa, saus, kertas, dan barang-barang berbahan karet.
Teten menjelaskan bahwa SMESCO Indonesia telah membangun Smesco Hub Timur di Nusa Dua, Bali, yang merupakan pusat inovasi, kolaborasi, dan tempat bagi para wirausaha dan investor. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan ekspor Indonesia dan memberikan dukungan serta sumber daya kepada UMKM agar dapat berkembang secara berkelanjutan.
“UMKM di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam sektor perekonomian nasional. Mereka menjadi tulang punggung ekonomi dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan, inovasi, dan peluang kerja,” tambah Teten.
Pada diskusi ini, Teten berharap bahwa akan tercipta peluang baru bagi Indonesia dan Afrika Selatan dalam meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk kerja sama infrastruktur rantai pasok. Tujuannya adalah memberdayakan UMKM agar dapat berkontribusi lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Sumber: Republika