Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, menyatakan bahwa Perum Bulog telah berhasil mendapatkan kontrak sebesar satu juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton. Untuk mempercepat realisasi impor, Bulog memperbanyak destinasi pelabuhan penerima agar beras impor bisa segera dibongkar dan disalurkan.
Selama proses pembongkaran beras, Bulog berkoordinasi dengan Pelindo yang akan melayani tiga shift 24 jam sehingga mampu mempercepat layanan bongkar pada kapal beras. Bulog juga melakukan berbagai upaya guna mempercepat realisasi pembongkaran beras impor ini, termasuk membuka destinasi tambahan pelabuhan penerima baru.
Budi juga menjelaskan bahwa dari tambahan kuota impor sebanyak 1,5 juta ton dari pemerintah, hanya bisa direalisasikan sebanyak satu juta ton saja karena keterbatasan waktu dalam proses importasi tersebut. Meskipun begitu, ia menilai bahwa dengan tambahan kuota impor ini stok Cadangan Beras Pemerintah yang dikuasai Bulog jumlahnya sangat aman sampai dengan tahun depan.
Adapun stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,3 juta ton, kemudian dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini maka jumlahnya lebih dari cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan tahun depan guna menjaga stabilitas harga beras di masyarakat.