Seorang wanita menggunakan masker saat berbelanja di supermarket di tengah pandemi Covid-19 di Banda Aceh, Indonesia, 10 Februari 2022.
JAKARTA — Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan tingkat konsumsi masyarakat di Indonesia pada tahun 2024 tetap tinggi karena adanya pelaksanaan pemilu.
“Ia menjelaskan bahwa konsumsi masyarakat pada kuartal III 2023 tetap terjaga, yang tercermin dari kondisi pasokan manufaktur yang konsisten berada di zona ekspansif dengan Indeks Manufaktur Prompt (PMI) di atas 50 persen.”
Banjaran mengatakan bahwa seluruh sektor usaha diprediksi tumbuh positif pada tahun 2024, didorong oleh kuatnya konsumsi rumah tangga.
“Dengan demikian, perekonomian Indonesia akan tetap menjaga tren pertumbuhan yang positif meskipun dalam kondisi ketidakpastian global akibat konflik geopolitik dan perlambatan ekonomi.”
“Ekonomi Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh sekitar 5-6 persen pada tahun 2024 karena masih kuatnya daya beli masyarakat,” kata Banjaran.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa kondisi perekonomian global pada tahun 2024 kemungkinan akan melambat, dipicu oleh kebijakan moneter yang ketat dari bank sentral negara-negara maju seperti Amerika Serikat, seperti suku bunga acuan bank yang tetap tinggi sejak 2023.
Kondisi inflasi global semakin terkendali tetapi masih ada risiko kenaikan harga komoditas yang dipicu oleh ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina atau Israel-Palestina.
“Selain itu, terdapat risiko dari perubahan iklim dan gangguan cuaca El Nino yang berpotensi menghambat produksi pangan hingga paruh awal 2024.”
Artikel ini bersumber dari Antara. Sumber: Republika