Pemerintah Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menargetkan pembagian alat memasak listrik (AML) berupa penanak nasi (rice cooker) gratis dilakukan paling lambat Januari 2024.
“Tahun ini 500 ribu supaya habis, tapi Januari paling nggak pengirimannya,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Arifin mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan proses administrasi sehingga kuota 500 ribu rice cooker dapat segera didistribusikan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama KESDM Agus Cahyono mengatakan verifikasi penerima sudah lengkap. Adapun saat ini sedang berlangsung penyusunan teknis pengiriman atau distribusi.
“Ini sedang verifikasi penerima, sekarang proses lagi untuk mengatur pendistribusiannya,” katanya.
Agus juga belum menyebut secara detil kapan rice cooker dibagikan. Namun demikian, dia mengatakan pengadaan tahun 2023 masih diberikan kesempatan untuk distribusi.
“Secara anggaran masih bisa, pengadaan 2023 kalau hanya kendala distribusi itu masih diberikan kesempatan,” katanya.
Diketahui, KESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga.
Sebagai turunannya telah diterbitkan pula Petunjuk Teknis Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 548.K/TL.04/DJL.3/2023.
Program pemberian AML pada tahun 2023 merupakan insentif kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu. Tujuan program ini adalah menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal dan berkelanjutan.
Selain itu program ini bertujuan mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik perkapita, serta mendukung teknologi memasak yang lebih bersih.
Program Penyediaan AML sebanyak 500 ribu unit pada tahun 2023 di seluruh Indonesia berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 GWh setara dengan kapasitas pembangkitan 20MW.
Program ini juga berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilo atau setara 9,7 juta tabung tiga kg. Program ini dinilai akan bermanfaat kepada pelanggan yang dapat menurunkan biaya sebagian memasak yang sebelumnya menggunakan LPG.
Sedangkan untuk Pemerintah, program ini dapat mengurangi subsidi impor LPG 3kg yang digunakan untuk memasak. Sementara bagi PLN, program ini dapat meningkatkan penjualan listrik.
Sumber : ANTARA
Sumber: Republika