Presiden Jokowi melakukan peninjauan terhadap kemajuan pembangunan istana dan kantor presiden di Ibukota Nusantara (IKN), pada hari Kamis (21/12/2023).
PENAJAM UTARA — Otorita Ibukota Nusantara (IKN) mengungkapkan bahwa target investasi untuk pembangunan Ibukota Nusantara, ibukota masa depan Indonesia, bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (non-APBN) pada tahun 2024 sebesar Rp100 triliun.
“Kami optimistis akan lebih banyak lagi investor yang menanamkan modal jangka panjang di Kota Nusantara pada tahun 2024,” kata Kepala OIKN Bambang Susantono di Penajam, pada hari Ahad (7/1/2024).
Ia menyatakan bahwa dana pembangunan ibu kota negara masa depan Indonesia di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur tersebut disebutkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp 466 triliun dengan sekitar 19-20 persen berasal dari APBN.
Selama tahun 2023, menurutnya, ada 23 investor dari dalam negeri yang sudah melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan di ibu kota negara baru Indonesia dengan nilai investasi non-APBN sekitar Rp 41 triliun.
Menurutnya, investasi yang sudah masuk dan yang akan masuk di ibu kota negara baru tersebut, berasal dari berbagai sektor dengan skala investasi yang berbeda-beda.
Presiden Jokowi akan melakukan lagi peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan fisik baru di Kota Nusantara pada Januari hingga Februari 2024 yang dilakukan oleh sekitar 15 investor.
OIKN terus komitmen untuk meningkatkan realisasi investasi di ibu kota negara masa depan Indonesia, salah satu upaya dengan melakukan sosialisasi dan promosi peluang investasi di Kota Nusantara.
Ia menyatakan, sesuai prinsip berpemerintahan yang baik, OIKN sangat cermat untuk menyeleksi investor yang sejalan dengan visi ibu kota negara baru Indonesia menjadi kota cerdas.
“Kami target sepanjang 2024 investasi masuk di Kota Nusantara sekitar Rp 100 triliun, berasal dari investor domestik maupun luar negeri,” tambahnya.
Investor domestik dengan skala konglomerat di Indonesia telah berkontribusi dengan membangun kawasan lahan campuran di ibu kota negara masa depan Indonesia.
Selain APBN, dana pembangunan Kota Nusantara juga berasal kemitraan pemerintah dengan swasta (public private partnership) dan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), serta dari investasi sektor swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), demikian Bambang Susantono.
sumber : Antara
Sumber: Republika (https://ekonomi.republika.co.id/berita/s6vtwk502/oikn-targetkan-investasi-nonapbn-rp-100-triliun-masuk-kota-nusantara-pada-2024)