31.9 C
Jakarta
HomeBeritaKemendag Diminta Prioritaskan Sapi Lokal, Tidak Cepat Mengeluarkan Izin Impor Sapi

Kemendag Diminta Prioritaskan Sapi Lokal, Tidak Cepat Mengeluarkan Izin Impor Sapi

JAKARTA – Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar menyarankan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk tidak terburu-buru dalam menerbitkan izin impor sapi bakalan asal Australia. Hermanto menyarankan, Kemendag harus memprioritaskan para peternak sapi lokal sebelum menerbitkan izin impor.

Hal tersebut disampaikan Hermanto sebagai tanggapan terhadap rencana impor sapi bakalan sebanyak 400 ribu ekor oleh Kemendag. “Tentu harus dipertimbangkan timingnya. Tidak bisa 400 ribu sapi bakalan masuk ke dalam negeri sekaligus, karena akan menyebabkan anjloknya harga daging sapi,” kata Hermanto dalam keterangannya pada Rabu (14/2/2024).

Hermanto menegaskan bahwa sapi bakalan membutuhkan waktu untuk penggemukan sebelum disembelih dan siap untuk dipasarkan. Ia juga menegaskan bahwa Kemendag harus memperhitungkan secara cermat jumlah sapi bakalan yang masuk dari Australia untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri.

“Harus diperhitungkan secara cermat berapa banyak yang harus masuk untuk memenuhi kebutuhan daging bulan Ramadhan, berapa untuk bulan Syawal, dan berapa untuk Idul Adha nanti. Juga persebarannya di beberapa daerah, jangan menumpuk di satu daerah tertentu,” tegasnya.

Anggota Komisi IV DPR, Andi Akmal Pasluddin juga meminta Kemendag untuk tidak gegabah dalam mengeluarkan izin impor bakalan sapi dari Australia. Menurutnya, impor sebesar itu memerlukan kejelasan yang harus dipastikan terlebih dahulu.

“Tidak ada izin sebelum semuanya jelas. Itu impornya kan besar sekali,” kata Andi Akmal Pasluddin. Politikus PKS ini juga berjanji akan memanggil Kementerian Pertanian (Kementan) dan asosiasi peternak sapi terkait masalah ini.

“Jangan pula mengabaikan nasib peternak lokal kita. Bisa-bisa mereka malas menjadi peternak sapi, Indonesia menjadi pengimpor daging selamanya. Ini yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Tahun ini, pemerintah merencanakan impor sapi bakalan sebanyak 676 ribu ekor, serta 320.352 metrik ton daging beku. Langkah ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Diperkirakan, permintaan daging pada 2024, mencapai 720.375 metrik ton.

Sementara itu, produksi dalam negeri ditargetkan 422.649 ton. Artinya, masih ada kekurangan alias defisit hampir 300 ribu ton.

Sumber: Republika

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait