Partai Solidaritas Indonesia atau PSI tampaknya menghadapi kemungkinan besar gagal mendapatkan kursi di parlemen dalam pemilihan nanti. Hasil data baik dari quick count maupun real count yang dilakukan oleh KPU menunjukkan bahwa PSI tidak berhasil melebihi ambang batas suara parlemen sebesar 4% pada Pemilu 2024.
Berbagai survei yang dilakukan oleh lembaga survei menunjukkan bahwa perolehan suara PSI hanya sekitar 2%. Real count dari KPU juga menunjukkan angka yang serupa. Dari perhitungan suara yang dilakukan oleh KPU, PSI hanya meraih 2,52% dari total suara yang telah direkap, dengan persentase TPS yang sudah dihitung sekitar 58,07%.
Dengan hasil ini, PSI kemungkinan tidak akan mendapatkan kursi di DPR dalam pemilihan ini. Meskipun demikian, Ketum PSI Kaesang Pangarep masih optimis bahwa partainya masih memiliki peluang untuk lolos ke DPR.
Kaesang Pangarep menyatakan bahwa kita harus menunggu hasil rekapitulasi lengkap dari KPU dan tetap optimis. Presiden Jokowi menolak untuk memberikan komentar banyak terkait rendahnya suara yang diperoleh oleh PSI, dengan menyuruh untuk bertanya langsung pada PSI.
Strategi kampanye PSI dengan mengusung julukan ‘partai Jokowi’ tidak tampak berpengaruh signifikan pada elektabilitas mereka. Hal ini berbeda dengan partai lain yang mendukung Jokowi seperti Gerindra, Golkar, dan PAN.