HUKUMkriminal.Net, SAMARINDA: Wawancara wartawan selama 90 menit dengan Rudy Mas’ud, calon tunggal dari Partai Golkar untuk Pemilihan Gubernur Kaltim 2024, memberikan gambaran tentang rencananya untuk memajukan Kaltim jika terpilih sebagai Gubernur Kaltim periode 2024-2029.
Rudy, yang saat ini masih menjabat sebagai Anggota DPR RI di Komisi III, menunjukkan sikap santai saat berhadapan dengan wartawan. Dia memberikan kesempatan lebih banyak kepada wartawan dan pekerja media sosial untuk bertanya daripada berbicara sendiri secara monolog.
Beberapa program yang dia sampaikan merespons pertanyaan wartawan di Barokah Perkasa, Pulau Atas, Jum’at (12/4/2024).
Dia juga terlihat menjelaskan beberapa pertanyaan yang diajukan, seperti ketika salah satu wartawan meneruskan pertanyaan dari warga tentang pembangunan yang telah dilakukan selama dia menjadi Anggota DPR RI. Rudy menjelaskan bahwa tugas seorang Anggota DPR bukanlah membangun, melainkan membuat undang-undang, melaksanakan kontrol pengawasan pemerintah, dan menggunakan hak penganggaran.
“Jangan suruh membangun jalan dong, jangan suruh bangun rumah. Itu bukan tugas Anggota DPR,” jelas Rudy, yang juga menekankan pentingnya pendidikan politik untuk masyarakat.
Dalam menjawab pertanyaan tentang program pembangunan Kaltim, Rudy menyatakan fokusnya pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) karena menurutnya hal itu akan berdampak positif pada pembangunan ekonomi regional.
“SDM ini harus nomor satu,” tegas Rudy.
Rudy mengambil contoh negara Maroko yang memberikan pendidikan gratis dari Sekolah Dasar hingga level S3, meskipun negara tersebut memiliki sedikit Sumber Daya Alam. Menyusul hal tersebut, Rudy berencana untuk memberikan pendidikan gratis mulai dari SD hingga S3 di Kaltim, tanpa memberikan beasiswa.
Menurut Rudy, Kaltim memiliki potensi karena Pendapatan Asli Daerahnya yang cukup besar, sehingga memberikan kesempatan untuk memprioritaskan pembangunan SDM.
Rudy juga mengutip pendapat BJ Habibie tentang pentingnya mengandalkan Sumber Daya Manusia untuk kemajuan suatu bangsa, bukan hanya Sumber Daya Alam. Dia juga mengambil contoh Singapura yang berhasil membangun negaranya dengan fokus pada perbaikan SDM dan disiplin.
“Hari ini, Singapura luar biasa,” ungkap Rudy.
Oleh karena itu, Rudy percaya bahwa untuk memajukan Kalimantan Timur, perbaikan SDM dan disiplin harus menjadi prioritas. Pembangunan ekonomi harus inklusif dan melibatkan semua elemen masyarakat.
“Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.” tandas Rudy. (HUKUMKriminal.Net)
Penulis: Lukman