JAKARTA—Kementerian Pertanian (Kementan) sedang mengoptimalkan 500 hektar lahan rawa di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, dengan sistem irigasi untuk meningkatkan produktivitas dan Indeks Pertanaman Padi di wilayah tersebut, sehingga menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan.
“Kementan terus berupaya meningkatkan produksi dan Indeks Pertanaman pertanian secara signifikan sebagai langkah untuk meningkatkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan nasional melalui optimasi lahan rawa. Salah satunya dilakukan di Kabupaten Aceh Utara pada lahan rawa seluas 500 hektar,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/5/2024).
Mentan menjelaskan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan lahan rawa, baik yang bukan daerah irigasi (non-DIR) maupun yang sudah memiliki irigasi.
“Bukan membuka lahan baru, tetapi mengoptimalkan lahan rawa yang sudah ada dengan irigasi yang baik, pengolahan tanah yang lebih baik, dan bibit yang benar, sehingga Indeks Pertanaman bisa meningkat dan produksi bisa naik,” ujar Amran.
Lebih lanjut, Amran menyatakan bahwa kegiatan optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur air dan lahan melalui pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur. Hal ini akan membuat lahan pertanian menjadi produktif melalui perbaikan sistem tata air dan tata lahan.
“Tata kelola air dan perbaikan infrastruktur irigasi menjadi hal yang sangat penting dalam pengelolaan lahan rawa,” kata Amran.
Ia juga menjelaskan bahwa tujuan utama dari optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi di lahan rawa dan komoditas pertanian/peternakan.
“Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan bahwa optimasi lahan di Kabupaten Aceh Utara dilakukan pada lahan rawa seluas 500 hektar untuk tahap pertama. Ia mengatakan bahwa optimasi lahan itu dilakukan melalui kegiatan penataan sistem tata air dan lahan yang telah dimanfaatkan.
Ali menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan normalisasi saluran pembuang sepanjang 8.315 meter, pembuatan saluran pembawa 230 meter, talang air, pembuatan gorong-gorong 1 unit, dan pembuatan pintu air dan gorong-gorong 2 unit.
“Pekerjaan ini telah dapat mengairi lahan seluas 331 hektar, dan terus dikerjakan hingga semua target tercapai,” kata Ali.
Untuk kegiatan konstruksi optimasi lahan rawa pada tahun 2024, ujar Ali, terdapat beberapa pilihan seperti pembangunan/rehabilitasi tanggul, rehabilitasi/pembangunan pintu air, dan rehabilitasi/pembangunan saluran irigasi dan drainase.
Selain itu, juga ada pengadaan pompa air, pipa/gorong-gorong, pembuatan jembatan jalan usaha tani (JUT), penyiapan atau pengolahan lahan, dan penanaman.
Langkah awal dalam peningkatan produksi padi, Ali mengatakan lagi, akan dilakukan dengan meningkatkan luas tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman dengan program optimasi lahan.
“Antara lain penataan tanggul, pembangunan pintu-pintu air, pompanisasi, dan lain-lain. Ini untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi risiko banjir atau genangan air yang dapat merusak tanaman pertanian,” kata Ali.
Sumber: Antara
Sumber: Republika (https://ekonomi.republika.co.id/berita/sdlvp9490/kementan-optimalkan-sistem-irigasi-untuk-lahan-rawa-di-aceh-utara)