JAKARTA — Artis dan pengusaha Raffi Ahmad mengumumkan bahwa ia akan menarik diri dari proyek di Gunung Kidul. Ia memahami kekhawatiran masyarakat terkait proyek yang direncanakan akan dibangun di Pantai Krakal, Desa Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul.
“Saya memutuskan untuk tidak lagi terlibat dalam proyek ini karena saya percaya bahwa segala hal yang saya lakukan dalam bisnis harus sesuai dengan peraturan, terutama harus memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat,” kata Raffi Ahmad dalam unggahan di akun media sosial pribadinya @raffinagita1717, pada Rabu (12/6/2024).
Raffi mengakui adanya kekhawatiran dari masyarakat terkait proyek yang sedang berjalan yang dianggap belum sesuai dengan regulasi yang berlaku. Jika proyek tersebut tidak memberikan manfaat dan berpotensi merugikan masyarakat dan lingkungan, ayah dari dua anak ini tidak ragu untuk mundur dari kelanjutan proyek.
“Saya berharap pernyataan ini bisa memberikan klarifikasi terkait berita ini,” tambahnya.
Pada bulan Desember 2013, Raffi pernah membagikan foto-foto rencana pembangunan villa, Beach club, dan spa di Pantai Krakal. Pembangunan dimulai pada awal tahun 2024 dan dijadwalkan selesai pada tahun 2025.
Namun, pembangunan Beach club ini menuai kontroversi bahkan petisi dari masyarakat di media sosial. Hal ini dikarenakan Pantai Krakal termasuk dalam zona perlindungan air tanah.
Menurut informasi dari Walhi Yogyakarta, kawasan Pantai Krakal memiliki sungai dan mata air bawah tanah yang juga merupakan cadangan air bagi penduduk sekitar.
Kapanewon Tanjungsari, di mana proyek ini berada, merupakan daerah yang rentan kekeringan. Pembangunan resor dianggap akan memperburuk situasi kekeringan di Kapanewon Tanjungsari.
Para netizen juga mengungkapkan keprihatinan mereka terkait proyek ini di kolom komentar. Beberapa menyarankan untuk tidak melanjutkan pembangunan apapun di lokasi tersebut demi kesehatan lingkungan dan konservasi alam.
Sumber: Republika