27.3 C
Jakarta
HomeBeritaPeningkatan 30 Persen Pembiayaan Emas BSI

Peningkatan 30 Persen Pembiayaan Emas BSI

JAKARTA — Bisnis pembiayaan logam mulia PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk semakin berkembang pesat. Hal itu terbukti dari total penyaluran pembiayaan produk Gadai Emas dan Cicil Emas yang mencapai Rp 8,05 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 30,50 persen year on year (YoY) hingga April 2024.

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna menyatakan bahwa pertumbuhan yang impresif tersebut menunjukkan kepercayaan dan minat yang tinggi dari masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi. Emas tetap menjadi pilihan investasi yang diminati oleh masyarakat karena sifatnya safe haven.

Emas juga memiliki kemampuan untuk melindungi nilai aset dari inflasi. “Emas tetap menjadi aset aman yang dicari, terutama ketika geopolitik mengalami eskalasi,” ujar Anton di Jakarta, Jumat (7/6/2024).

Harga emas yang cenderung naik, terutama dalam kondisi makro yang cukup volatile dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, juga menjadi alasannya. Dalam satu tahun terakhir, harga emas naik sekitar 26,2 persen.

Dikarenakan kenaikan harga emas, minat masyarakat untuk melakukan gadai dan cicil emas pun meningkat. Anton menjelaskan bahwa pembiayaan Gadai Emas BSI mengalami kenaikan 14,24 persen per April 2024, dari Rp 4,48 triliun menjadi Rp 5,12 triliun. Sementara itu, Cicil Emas mengalami lonjakan yang signifikan dengan pertumbuhan 73,15 persen YoY dari Rp 1,69 triliun menjadi Rp 2,93 triliun.

Peningkatan pembiayaan berbasis emas mendorong pendapatan fee BSI dari gadai naik dari Rp 237 miliar pada empat bulan pertama 2023 menjadi Rp 270 miliar pada empat bulan pertama tahun 2024, atau tumbuh 14 persen. Kontribusi dari unit gadai sekitar 17 persen terhadap total fee based per April 2024 yang mencapai Rp 927 miliar.

Anton mengungkapkan bahwa jumlah number of account (NOA) untuk Gadai dan Cicil Emas di BSI meningkat drastis sebesar 37,88 persen YoY, dari 373.377 menjadi 504.021 akun per April 2024. “Ini menunjukkan minat masyarakat yang tinggi untuk berinvestasi emas melalui BSI. Peningkatan ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas,” ujarnya.

Untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis emas, Anton menyebut bahwa BSI menerapkan beberapa strategi kunci. Salah satunya adalah memperluas jaringan pemasaran melalui kerja sama dengan BSI Agen untuk menjangkau masyarakat lebih luas.

Selain itu, BSI juga bekerjasama dengan toko emas di berbagai daerah, dengan total 39 toko emas yang kini bermitra dengan BSI. Di tingkat nasional, bank syariah tersebut juga melakukan kerjasama dengan PT Aneka Tambang (Antam) agar penjualan emas terus meningkat.

“BSI memiliki beberapa strategi untuk meningkatkan bisnis emas sepanjang 2024, termasuk memfasilitasi layanan emas di lebih dari 1.000 outlet BSI di seluruh Indonesia dan menyediakan layanan digital melalui BSI Mobile untuk cicil emas, tabung emas, dan gadai emas,” ucap Anton.

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait