Home Wisata Travel Guide: 48 Jam di Perth

Travel Guide: 48 Jam di Perth

Terkunjung ke Kota Perth saat senja sungguh menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Setelah melewati serangkaian drama dengan visa, akhirnya saya tiba di Perth pada pukul 03.30 pagi waktu setempat. Dihadapkan dengan angin pagi yang dingin, saya segera mencari taksi untuk menuju ke hotel. Dan ketika tiba di Westin Perth, rasanya seperti sampai di surga dunia untuk beristirahat setelah perjalanan yang melelahkan.

Hotel ini memiliki kamar king club guest room yang memberikan akses ke lounge untuk menikmati camilan dan minuman. Meskipun demikian, saya lebih memilih untuk istirahat hingga matahari bersinar terang. Setelah beberapa jam tidur, saya mulai mengenali sekitar hotel. Dari jendela kamar, saya bisa melihat Katedral Saint Mary yang megah. Lokasinya yang strategis membuat banyak landmark populer dapat dijangkau dengan mudah.

Hari pertama di Perth, saya menghabiskan waktu di Swan Valley, sebuah wilayah yang dikenal dengan keindahan alamnya dan juga sebagai kawasan tanam anggur dan kilang wine. Bersama Tourism Western Australia, saya bertemu dengan Dale Tillbrook, seorang pakar tanaman liar yang bisa dimakan. Dia memperkenalkan berbagai tanaman dan manfaatnya, seperti saltbush yang biasa digunakan sebagai pengganti garam dalam masakan.

Setelah sesi dengan Dale, saya melanjutkan perjalanan ke Sandalford Wines untuk menikmati makan siang. Executive chef Alan Spagnolo menyajikan hidangan khas Australia dengan sentuhan Eropa modern, dan duck parfait menjadi menu favorit saya. Selain itu, saya juga mengunjungi House of Honey dan The Margaret River untuk menikmati aneka makanan manis dari madu dan cokelat.

Petualangan di Swan Valley kemudian dilanjutkan ke Olive Farm Wines dan Limeburners Whisky, tempat yang cocok bagi pecinta alcohol untuk belajar lebih lanjut tentang wine dan whisky. Setelah puas berkeliling, saya kembali ke Perth dan menyempatkan diri untuk mampir ke Casa Perth, sebuah kafe lokal di area Mount Hawthorn untuk menikmati burger lezat mereka.

Hari kedua di Perth, saya memulai dengan sarapan di Garum yang dimiliki oleh koki terkenal Guy Grossi sebelum berkunjung ke Kings Park and Botanic Garden. Di sini, saya mengikuti Aboriginal Cultural Experience dan belajar banyak tentang sejarah dan budaya Australia. Setelah itu, saya melanjutkan ke Art Gallery of Western Australia untuk menikmati pameran seni dari Rone dan Anna Park.

Untuk melihat lebih banyak landmark di Perth, saya memutuskan untuk naik bus Hop on Hop off dan mengelilingi kota. Dari atas bus, saya bisa melihat semua atraksi ikonik seperti Yagan Square, Crown Hotel, Optus Stadium, dan lainnya. Meskipun sudah mengunjungi banyak tempat menarik, rasanya 48 jam di Perth belum cukup untuk mengeksplorasi semua keindahan dan keunikan kota ini.

Source link

Exit mobile version