Etihad Airways melaporkan peningkatan traffic penumpang sebesar 36% selama delapan bulan pertama di 2024 dibandingkan dengan 2023. Maskapai ini melayani 12 juta penumpang antara Januari hingga Agustus, dengan total penumpang selama 12 bulan terakhir mencapai lebih dari 17 juta, meningkat 70% dibandingkan jumlah penumpang sepanjang 2022.
Melihat potensi tersebut, Etihad kemudian mengambil langkah konkret. Setelah sempat hiatus karena pandemi pada 2020 lalu, Etihad Airways akhirnya memutuskan untuk kembali menerbangkan 6 dari 10 pesawat A380-nya. Pesawat superjumbo ini melayani rute ke London Heathrow dan New York JFK, diikuti oleh Paris pada 1 November 2024, dan Singapura pada 1 Februari 2025 mendatang. A380 ketujuhnya akan diterbangkan pada Juni 2025.
“Jadi ada rute ke London, New York, Paris, Singapore, dan satu destinasi lagi yang belum bisa saya sebutkan,” kata Chief Revenue and Commercial Officer Etihad Airways, Arik De. Etihad belum mengungkap satu rute lainnya yang akan dilewati. Rute ini dikatakannya belum pernah dilayani oleh A380 sebelumnya.
Etihad A380 memiliki 68 kursi Ekonomi dengan ruang kaki ekstra, 337 kursi Ekonomi Smart Seats, dan 70 Private Suites di kelas Bisnis yang desainnya tercipta atas kolaborasi dengan Armani/Casa dengan lounge khusus. Berbagai akomodasi lainnya juga tersedia, mulai dari suite tiga kamar The Residence, sembilan First Apartments dengan sandaran kaki yang bisa diubah jadi tempat tidur, serta berbagai amenitas premium lainnya.