BANDA ACEH – Presiden Joko Widodo didorong untuk turun tangan, agar harga minyak goreng (migor) kemasan sederhana dapat sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pakar kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah mengatakan, persoalan harga migor yang di atas HET seharusnya menjadi urusan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Hanya saja, Trubus mendapati Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan tidak mengetahui ada migor kemasan sederhana yang melampaui HET sebesar Rp15.700 per liter.
“Seharusnya Presiden turun tangan. Jokowi jangan hanya memikirkan IKN (Ibu Kota Nusantara) terus,” ujar Trubus kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL pada Senin, 14 Oktober 2024.
Menurutnya, migor merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus dikendalikan harganya oleh pemerintah.
Sehingga, Trubus memandang, kebijakan Kemendag yang menetapkan HET bisa dilaksanakan dengan baik oleh seluruh produsen maupun pedagang.
“Di masa akhir jabatannya, Jokowi seharusnya membuat kebijakan yang lebih merakyat,” kata Trubus.
“Itu untuk mendengarkan kondisi masyarakat yang sebenarnya,” tambahnya.
Temuan di lapangan, harga migor kemasan sederhana ada yang dipatok hingga Rp17.000 per liter, seperti merek Minyak Goreng Kita.
Mendag Zulhas sempat dimintai konfirmasi oleh wartawan mengenai harga migor yang melampaui HET tersebut.
Namun Zulhas mengaku belum menerima laporan dari bawahannya dan akan melakukan pengecekan lapangan.