BANDA ACEH – Muhammadiyah telah membentuk badan usaha khusus untuk mengelola konsesi tambang yang difasilitasi oleh pemerintah. “Kami membentuk lembaga yang ada di Muhammadiyah. Saya tidak ingin kami menerima tambang, kemudian yang mengerjakannya bukan kami,” kata Ketua Tim Pengelola Tambang Muhammadiyah Muhadjir Effendy di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (18/10/2024), seperti dilansir dari Antara.
Selain membentuk strategic corporate dan operation corporate, kata Muhadjir, Muhammadiyah juga berencana membentuk satu unit Perseroan Terbatas (PT) untuk mengelola sektor tambang yang lebih dari satu titik.
Terkait lokasi tambang yang akan digarap oleh pihaknya, Muhadjir belum mengungkapkan secara spesifik, karena masih dalam kajian dari tim survei internal yang diisi oleh para dosen pertambangan Universitas Muhammadiyah.
Ia mengatakan survei internal yang dilibatkan Muhammadiyah masih mengkaji eks lahan tambang dari perusahaan Adaro Energy Indonesia, Kideco, dan Arutmin.
“Mengenai komitmen organisasi untuk memperluas operasional di sektor tambang tidak hanya berhenti pada konsesi dari Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PK2B). Sampai kapan pun kami akan bergerak di situ, bahkan mungkin akan terus diperluas batu bara, mungkin bisa di nikel dan yang lain,” ungkapnya.