Perdana Menteri Israel kembali menunjukkan dukungan kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan memberikan hadiah pager emas ketika keduanya bertemu di Gedung Putih, Washington. Hadiah tersebut diberikan sebagai simbol untuk mengenang operasi strategis Israel melawan Hizbullah, kelompok milisi Libanon, yang berlangsung pada September 2024. Serangan bom pager yang dilancarkan Israel pada waktu itu mengakibatkan banyak korban di pihak Hizbullah. Operasi ini berhasil melemahkan Hizbullah hingga mereka akhirnya setuju untuk melakukan gencatan senjata selama tiga bulan pada November.
Meskipun gencatan senjata telah berakhir, Israel masih menjaga kehadiran militer di wilayah selatan Libanon. Hal ini disebabkan karena Israel masih menilai bahwa militer Libanon belum memenuhi kewajibannya. Banyak pihak melihat langkah Israel ini sebagai strategi untuk mengontrol wilayah selatan Libanon dan mencegah kembalinya para pejuang Hizbullah ke wilayah perbatasan dengan Israel. Dalam hal ini, hadiah pager emas yang diberikan oleh Perdana Menteri Israel kepada Presiden AS diharapkan menjadi simbol kekuatan dan ketangguhan Israel dalam menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok musuh.