Industri brand olahraga tidak bisa terlepas dari keberadaan Nike, brand asal Amerika Serikat yang telah terkenal di seluruh dunia. Nike bukan hanya dikenal sebagai alat pendukung olahraga tapi juga sebagai brand fashion terkemuka. Sejak pendiriannya, Nike terus menunjukkan inovasi dalam produk dan strategi pemasaran yang cerdas, yang menjadikannya tetap kompetitif di pasar yang ketat. Dengan produk ikonik seperti Air Jordan dan Air Force 1, Nike terus menguasai pasar global. Tidak hanya itu, dengan akuisisi merek Converse, Nike semakin kuat dalam industri ini.
Perjalanan panjang Nike dimulai pada tahun 1962, ketika pendirinya, Phil Knight, menemukan pabrik Onitsuka di Jepang dan menciptakan Blue Ribbon Sports (BRS) bersama Bill Bowerman. Setelah mengakhiri kemitraan dengan Onitsuka, Nike lahir pada tahun 1971 dengan logo khas “swoosh” yang dirancang oleh Carolyn Davidson. Kesuksesan besar datang pada tahun 1984 saat Nike menjalin kontrak dengan Michael Jordan, yang meluncurkan Air Jordan dan menciptakan fenomena sneaker culture.
Nike terus tumbuh dengan merilis berbagai produk baru dan melakukan akuisisi strategis, seperti Converse. Dalam strategi pemasaran, Nike terkenal dengan filosofi “Just Do It” dan kampanye yang inovatif. Namun, Nike juga menghadapi kontroversi terutama terkait kondisi kerja di pabriknya dan kampanye kontroversial seperti menghadirkan Colin Kaepernick dalam kampanye “Just Do It”.
Meskipun menghadapi tantangan, Nike tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu brand terkemuka dalam industri olahraga dan gaya hidup. Dengan inovasi, pemasaran yang cerdas, dan kemampuan untuk tetap relevan di pasar, Nike terus menjadi simbol kualitas, inovasi, dan semangat kompetitif yang melampaui batas olahraga. Dari atlet profesional hingga penggemar mode, Nike tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang.