Perencanaan keluarga merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan berkeluarga di era modern. Dalam hal penggunaan kontrasepsi, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah lebih baik memasang kontrasepsi pada wanita atau pria. Meskipun mayoritas penggunaan kontrasepsi di Indonesia didominasi oleh perempuan, keterlibatan pria dalam penggunaan kontrasepsi juga penting. Data menunjukkan bahwa tingkat penggunaan kontrasepsi di kalangan perempuan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Ada berbagai jenis kontrasepsi untuk wanita, seperti pil KB, IUD, implan, suntik KB, dan sterilisasi wanita. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan serta tingkat efektivitas yang berbeda. Di sisi lain, kontrasepsi untuk pria, seperti kondom dan vasektomi, juga memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dan minim efek samping. Namun, ketimpangan gender dalam penggunaan kontrasepsi masih menjadi isu penting di banyak negara, termasuk Indonesia.
Studi menunjukkan bahwa pria cenderung kurang terlibat dalam keputusan mengenai kontrasepsi dibandingkan wanita. Hal ini disebabkan oleh stigma sosial dan kurangnya edukasi mengenai pentingnya partisipasi pria dalam program keluarga berencana. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk berdiskusi secara terbuka tentang kebutuhan masing-masing sebelum memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan.
Meningkatkan kesadaran dan kontribusi pria wanita dalam program keluarga berencana merupakan langkah penting untuk mencapai keseimbangan tanggung jawab antara kedua gender dalam kesehatan reproduksi. Dengan demikian, perencanaan keluarga yang baik dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.