29 C
Jakarta
HomeRagam BeritaHari Asma Sedunia 7 Mei: Pahami Gejala dan Cirinya

Hari Asma Sedunia 7 Mei: Pahami Gejala dan Cirinya

Setiap tanggal 7 Mei diperingati sebagai Hari Asma Sedunia, bukan hanya sebagai perayaan simbolik tetapi juga sebagai pengingat akan keseriusan gangguan pernapasan ini. Global Initiative for Asthma (GINA) menetapkan tema “Make Inhaled Treatments Accessible for ALL” untuk tahun ini. Tema ini menekankan pentingnya akses inhaler sebagai pengobatan utama bagi penderita asma, agar bisa dijangkau oleh semua orang tanpa terkecuali. Inhaler sangat vital dalam pengendalian gejala sehari-hari serta pencegahan serangan asma yang berpotensi mengancam nyawa.

Data dari GINA menunjukkan bahwa asma merupakan salah satu penyakit kronis paling umum di dunia, memengaruhi lebih dari 260 juta orang dan menyebabkan lebih dari 450 ribu kematian setiap tahunnya. Ironisnya, sebagian besar kematian ini sebenarnya bisa dicegah. Salah satu masalah utama adalah ketersediaan dan harga inhaler, terutama di negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Di wilayah ini, 96 persen kematian akibat asma disebabkan oleh sulitnya mendapatkan inhaler yang mengandung kortikosteroid.

Kendati di negara maju, biaya yang tinggi masih menjadi hambatan besar yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan pengobatan yang seharusnya bisa menyelamatkan nyawa mereka. Dengan memahami lebih dalam tentang asma, diharapkan penderita asma dapat menjalani hidup yang lebih nyaman dan aman.

Asma adalah kondisi kronis yang dapat berdampak pada kualitas hidup jika tidak ditangani dengan benar. Meski banyak orang hidup dengan penyakit ini, tidak semua memahami gejala dan cara pengelolaannya. Gejala umum asma antara lain batuk yang berlangsung terus-menerus, sesak napas terutama saat beraktivitas, napas berbunyi (mengi), dan dada terasa berat atau tertekan.

Adapun ciri khas asma yang perlu diwaspadai adalah gejala sering muncul karena adanya pemicu seperti tungau debu rumah, bulu hewan, perubahan cuaca, kelelahan fisik, obat-obatan tertentu, atau serbuk sari. Gejala sering memburuk pada malam hari atau menjelang pagi, muncul secara berulang namun kadang bisa mereda tanpa pengobatan, serta bisa membaik dengan pengobatan yang tepat.

Asma dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau gaya hidup. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami gejala dan ciri khasnya agar dapat mengambil langkah yang tepat, cepat, dan bijak. Peringatan Hari Asma Sedunia tidak hanya tentang peningkatan kesadaran, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk hidup lebih sehat tanpa dikuasai oleh napas yang berat.

Source link

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Berita Pilihan
Berita Terkait