Jumlah pembeli di Pasar Purwareja Klampok, Banjarnegara, Jawa Tengah, terlihat menurun akhir-akhir ini. Para warga cenderung beralih ke belanja online karena dianggap lebih praktis dan menyediakan beragam pilihan harga yang lebih terjangkau. Aktivitas jual beli di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banjarnegara, khususnya sektor pakaian, mengalami penurunan omzet yang signifikan, bahkan mencapai 50 persen. Pedagang di Pasar Purwareja Klampok mengungkapkan keresahan mereka dengan sepi pelanggan dan penurunan omzet yang terus terjadi selama beberapa pekan terakhir.
Pedagang seperti Siti Rofiah merasakan perbedaan yang cukup mencolok dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, menjelang Lebaran atau tahun ajaran baru, para pedagang akan disibukkan dengan kunjungan pelanggan. Namun, kondisi sekarang membuat omzet turun drastis. Selain faktor internal seperti persaingan antar pedagang, tren belanja online juga menjadi pendorong utama penurunan minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional. Kemudahan akses, beragamnya pilihan produk, dan penawaran diskon yang menggiurkan membuat konsumen beralih ke belanja online.
Selain pedagang pakaian, pelaku usaha di sektor lain seperti buah dan sembako juga merasakan dampak yang sama. Mereka berharap adanya usaha kolaboratif dengan pemerintah untuk menghidupkan kembali pasar tradisional agar roda perekonomian lokal bisa kembali berputar normal. Tindakan nyata dari pemerintah diperlukan agar program atau kebijakan yang mendukung peningkatan kunjungan masyarakat ke pasar tradisional bisa segera diimplementasikan. Harapan para pedagang adalah agar pasar tradisional bisa kembali ramai dikunjungi, sehingga kehidupan ekonomi di tingkat lokal dapat pulih dan berjalan normal seperti sebelumnya.